Sukses

Disebut Jadi Caketum Golkar, Setnov Serahkan Penilaian ke DPD

Setnov mendukung siapa pun nantinya yang terpilih menjadi ketua umum untuk membawa Golkar ke arah yang lebih baik.

Liputan6.com, Jakarta - Dua kubu Partai Golkar sepakat menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) dan memilih ketua umum yang baru. Waktu penyelenggaraan munas mulai dibicarakan, begitu pula dengan pemilihan calon ketua umum (caketum).

Nama mantan Wakil Ketua DPR Setya Novanto pun disebut-sebut sebagai salah satu caketum. Menanggapi pencalonannya, pria yang kerap disapa Setnov itu pun mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada DPD I dan DPD II.

"Lihat nanti, perolehan suara (caketum) harus mencapai 30%, dan saya percayakan kepada pihak DPD I dan II untuk menilai calon yang ada," ungkap Setnov di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/2/2016).

Setnov mendukung siapa pun nantinya yang terpilih menjadi ketua umum untuk membawa Golkar ke arah yang lebih baik. Dia juga mengaku sudah mendapatkan dukungan untuk maju menjadi salah satu caketum Golkar.

Sementara soal pemeriksaan Kejaksaan Agung, dia meminta kepada DPD I dan II agar dapat memahami karena dirinya tak pernah melanggar hukum atas dugaan permintaan saham.

"Apa yang dilakukan Kejaksaan Agung saya beri apresiasi. Saya diminta keterangan dalam rangka penyelidikan, sebagai warga baik saya hargai untuk klarifikasi apa yang saya lihat dan saya pahami," ujar Setnov.

 

"Dan saya minta pihak DPD I dan II dapat memahami. Saya tidak pernah melanggar hukum atau berkaitan dengan permintaan saham, itu sudah diputuskan Kapolri bahwa itu sudah tidak ada lagi. Mudah-mudahan kejaksaan bisa memberikan satu hal terbaik," lanjut dia.

Sebelumnya, Bendahara Umum Partai Golkar hasil Munas Bali Bambang Soesatyo mengatakan ada 3 nama calon yang akan maju dalam bursa caketum Golkar.

"Setya Novanto, Akom (Ade Komaruddin), dan Aziz Syamsuddin. Hanya 3 yang serius karena 3 itulah yang timnya sudah bergerak ke daerah-daerah menggalang dukungan untuk mengikuti pertempuran 30%. Yang lainnya kita belum lihat. Ini berdasarkan laporan teman-teman di daerah," kata Bambang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini