Sukses

Ini Super Tucano, Pesawat 'Bergigi' yang Jatuh di Malang

Pesawat tempur Super Tucano milik TNI Angkatan Udara jatuh di Jalan LA Sucipto Kota Malang, Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara jatuh di Jalan LA Sucipto Kota Malang, Jawa Timur. Pesawat berjenis Super Tucano itu baru 1 jam terbang dari Landasan Udara Abdulrachman Saleh, Malang. Seperti apa pesawat Super Tucano ini?

Data yang dihimpun Liputan6.com, Rabu (10/2/2016), pesawat tempur intai-sergap serba guna buatan Embraer SA, Brasil ini datang ke Indonesia secara bertahap. Pada tahap pertama datang 4 unit pada awal September 2012. Saat mendarat di Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusumah, pesawat itu masih bernomor registrasi eksperimental tanpa slot dan pod persenjataannya.

Keempat batch perdana itu kemudian diberi nomor registrasi TT-3101, TT-3102, TT-3103, dan TT-3104. Kemudian, pada September 2014, sebanyak 4 unit lagi pesawat EMB-314 Super Tucano tiba di Pangkalan Udara Utama TNI AU Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur.

4 pesawat itu langsung bergabung dengan 4 unit Super Tucano terdahulu di Skuadron Udara 21 Wing Udara 2. Keempat Super Tucano pada batch kedua ini diberi nomor register TT-3105, TT-1306, TT-1307 dan TT-1308. Kode TT pada awal angka bermakna tempur taktis.


Pesawat Latih Tempur Super Tucano (AFP PHOTO/EITAN ABRAMOVICH)

Super Tucano merupakan pesawat terbang turbo prop bermesin tunggal yang diketahui sangat lincah dan cocok untuk operasi penyergapan dan pencegatan di darat, intelijen, patroli darat, dan maritim terbatas, dan misi militer lain, di antaranya pengeboman dan sabotase.

Super Tucano didedikasikan menggantikan pesawat tempur handal battle proven OV-10F Bronco buatan Rockwell International, Amerika Serikat. Sejak dibeli pada 1975-1976 dalam kekuatan satu skuadron penuh, Super Tucano belum pernah gagal menjalankan misinya.

Ada perbedaan mendasar antara Super Tucano dengan Bronco, yaitu Bronco mampu membawa kargo barang atau 4 penerjun payung bersenjata lengkap, atau 2 tandu untuk mengevakuasi personel yang terluka dari medan operasi.

Salah satu kesamaannya adalah sanggup lepas-landas dan mendarat dari landas pacu yang terbatas dan darurat dengan dukungan darat sekadarnya. Selain itu, sama-sama dilengkapi kanon 20 milimeter yang pas untuk straffing (berondongan peluru dari udara) terhadap sasaran bergerak dan statis di darat.

7 Senapan Mesin


Pesawat Latih Tempur Super Tucano (AFP PHOTO/RAUL ARBOLEDA)

Super Tucano memiliki kemampuan menempuh operasi jarak jauh karena dilengkapi mesin berkuatan 1.196 kW jenis Hartzell 5-blade dan Pratt & Whitney Canada PT6A-68C turbo prop. Dengan mesin tersebut, Super Tucano mampu melesat hingga 590 km per jam hingga jarak 1.330 km.

Pesawat ini juga mampu menampung 7 jenis senapan mesin, yakni 2 unit senapan mesin FN Herstal M3P kaliber 12,7 mm jenis di bagian sayap, 1 unit kanon GIAT M20A1 kaliber 20 mm di badan pesawat, senapan mesin FN Herstal HMP kaliber 12,7 mm, dan 4 minigun Dillon Aero M134 kaliber 7,62 mm.

Masing-masing sayap mampu membawa 4 unit roket berkaliber 70 mm yang bisa digunakan untuk pertempuran udara atau menembak target di darat. Tak hanya itu, Super Tucano juga bisa membawa bom dalam misi-misi tertentu.

Super Tucano menggunakan sistem avionik MIL-STD-1553 seperti yang digunakan jet tempur AS modern lainnya, seperti F-16 Falcon, F-18 Hornet, AH-64 Apache, P-3C Orion, F-15 Eagle and F-20 Tigershark, serta sistem pengelihatan malam berupa NVG ANVIS-9.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.