Sukses

Saat Ahok Minta Maaf pada Bawahannya

Momen ini jarang terjadi. Bila biasanya Ahok kerap marah-marah pada bawahannya, namun ini berbeda. Ahok meminta maaf pada bawahannya.

Liputan6.com, Jakarta - Ada pemandangan tidak biasa dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Biasanya mantan Gubernur DKI Jakarta ini dikenal dengan aksi marah-marahnya, namun lain untuk hari ini.

Dalam pengarahan di hadapan jajaran Dinas Pekerjaan Umum yang kini terbagi 2, yakni Dinas Bina Marga dan Tata Air, Ahok sempat meminta maaf kepada para bawahannya.

"Saya minta maaf selama saya di Jakarta sudah mengganti 3 kepala dinas di PU. Habis menurut saya tidak ada yang pas. Buktinya sekarang saya dengan Pak Yusmada (Kepala Dinas Bina Marga) enak-enak saja," ungkap Ahok di Gedung Dinas Teknis, Jati Baru, Jakarta Pusat, Selasa (2/2/2016).

Selain marah-marah, Ahok memang terkenal sering gonta-ganti jajaran pejabatnya. Entah sudah berapa pejabat yang diganti, dirotasi, bahkan distafkan karena dinilai tidak kunjung berubah.

Dia mengatakan, bukan hal mudah menentukan seseorang mengisi jabatan tertentu. Dia bahkan selalu bertanya sosok yang cocok kepada para pejabat sebelumnya.

"Pak Yusmada saya tanya bagaimana kalau ada orang bukan PU masuk PU. Ada enggak orang PU yang bisa kelola air. Beliau sungkan, dia bilang 'saya takut saya rekomendasikan dia malah enggak berani'. Ya sudah, saya pilih orang di luar PU tapi bapak yang bimbing," tutur Ahok.

Akhirnya, Ahok memilih mantan Camat Pulogadung Teguh Hendarwan mengisi posisi Kepala Dinas Tata Air. Awalnya, Teguh juga merasa ragu dengan jabatan yang diembannya. Tapi, Ahok coba meyakinkan.

"Saya tidak peduli kalau dibilang naif. Saya bilang, ngurus air mah gampang, Jakarta kan air dari Selatan turun ke Utara ada 13 sungai. Kalau air lagi rob naik 2,8 meter ya kamu bangun tembok 3,8 meter," beber Ahok.

"Kalau ada tanggul air enggak bisa turun makanya lu musti gali banyak lobang pasang pompa, pompa kecil kapasitanya lubangnya musti gede biar serapannya ada, terus semua penghubung airnya bukan ditahan bagi rata. Kalau enggak ditahan, jebol tanggul lu. Dari dulu zaman Dinasti Cing, Dinasti Ming sudah begitu. Jadi itu aja tugas kamu," jelas Ahok.

Selain itu, mereka tidak sendiri. Dinas Tata Air bisa meminta bantuan kepada Dinas lainnya untuk memudahkan pengerjaan penanggulangan banjir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini