Liputan6.com, Surabaya: Pesawat Casa 212 milik TNI AL yang mendarat darurat di Bandar Udara Gwa Wamar Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, Sabtu (29/8) siang, akibat under shoot atau terpaan angin. Demikian dijelaskan Komandan Wing Udara-1 Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) Kolonel Laut Parno, seperti dilansir ANTARA.
Seperti telah diberitakan, pesawat Casa 212 terpaksa mendarat darurat dengan badannya, karena roda bagian belakang patah. Meski begitu seluruh penumpang yang berjumlah 16 orang selamat. "Kami nyaris tewas ketika pesawat mendarat dengan badannya, karena roda belakang pesawat patah dan terseret 150 meter hingga keluar landasan pacu," kata Yanto, salah seorang penumpang [baca: Pesawat TNI AL Tergelincir].
Menurut dia, pesawat bertolak dari Bandara Internasional Pattimura, Ambon, sekitar pukul 07.00 WIT dan sempat singgah di Bandara Dumatubun Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara, sebelum melanjutkan perjalanan ke Dobo.
Saat mendarat di Bandara Gwa Wamar Dobo, para penumpang dikejutkan dengan guncangan pesawat secara tiba-tiba. Para penumpang langsung histeris dan panik. Kepanikan lebih parah saat pesawat keluar dari landasan pacu dan mengeluarkan percikan api. "Untungnya pesawat tidak meledak atau terbakar," ujar Yanto.(ANS)
Seperti telah diberitakan, pesawat Casa 212 terpaksa mendarat darurat dengan badannya, karena roda bagian belakang patah. Meski begitu seluruh penumpang yang berjumlah 16 orang selamat. "Kami nyaris tewas ketika pesawat mendarat dengan badannya, karena roda belakang pesawat patah dan terseret 150 meter hingga keluar landasan pacu," kata Yanto, salah seorang penumpang [baca: Pesawat TNI AL Tergelincir].
Menurut dia, pesawat bertolak dari Bandara Internasional Pattimura, Ambon, sekitar pukul 07.00 WIT dan sempat singgah di Bandara Dumatubun Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara, sebelum melanjutkan perjalanan ke Dobo.
Saat mendarat di Bandara Gwa Wamar Dobo, para penumpang dikejutkan dengan guncangan pesawat secara tiba-tiba. Para penumpang langsung histeris dan panik. Kepanikan lebih parah saat pesawat keluar dari landasan pacu dan mengeluarkan percikan api. "Untungnya pesawat tidak meledak atau terbakar," ujar Yanto.(ANS)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.