Sukses

Ahok: Jalan Layang Semanggi Dibangun, Semoga Tak Ada Gugatan

Pembangunan jalan layang Semanggi segera dimulai April-Mei 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap, pembangunan jalan layang Semanggi bisa segera dimulai April-Mei 2016. Pembangunan ini diperkirakan bisa selesai pada 2017.

Pria yang karib disapa Ahok ini sangat berharap, jalan layang ini selesai tepat waktu. Mengingat pembangunan di pusat kota seperti ini sering terjadi gugat menggugat.

"Kita harapkan kalau enggak ada gugat-menggugat karena itu kan swasta lebih gampang, mungkin pertengahan 2017 sudah siap pakai," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Rabu (27/1/2016).

Pembangunan jalan layang Semanggi ini akan memudahkan warga dari arah Cawang menuju Bundaran HI dan dari Grogol ke Kebayoran Baru. Selama ini, warga harus melalui puncak jembatan untuk dapat melalui jalur lingkar yang sudah ada. Sehingga kemacetan tidak dapat dihindari.

"Jadi kita betul-betul pengembangan Semanggi itu nanti kita dari Jalan MT Haryono mau ke Bundaran HI langsung saja lingkar. Nah yang dari Grogol mau ke Kebayoran Baru juga langsung lingkar saja. Jadi nanti bentuknya kayak lingkaran," jelas Ahok.

Pembangunan ini tidak akan memakan biaya APBD. Sebab, proyek Rp 500 miliar ini akan menggunakan dana kewajiban perusahaan Jepang PT Mori setelah meminta izin untuk meningkatkan Koefisiensi Lantai Bangunan (KLB).

"Ya payung hukun kewajiban saja. Kasarnya dulu KLB itu enggak ada aturan tahu enggak. Naikin disetujuin gubernur, saya enggak tahu terima pribadi apa gimana, saya enggak ngerti nih. Isunya dulu kalau orang mau naikin KLB, oknum-oknum bisa main, bisa apa. Saya enggak ngerti. Tapi yang pasti, sekarang begitu saya bikinin aturan," papar Ahok.

Kebijakan itu berupa kewajiban pengembang setelah mereka meminta izin membangun gedung baru atau memperpanjang sebuah kontrak. Sekarang, pengembang akan dimintai kewajiban untuk membangun berbagai infrastruktur seperti, rumah susun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini