Sukses

26-1-2001: Gempa Besar Landa India, 19.727 Meregang Nyawa

Di hari yang sama pada 1936, teror pembunuhan mutilasi hantui Cleveland, AS.

Liputan6.com, Gujarat - Gempa sebesar 7.9 skala Ritcher melanda India bagian barat dan sebagian Pakistan. Akibatnya puluhan ribu orang tewas.

Berpusat di kota Bhuj, di negara bagian Gujarat, gempa itu membuat sebagian besar warga yang tengah bersiap merayakan hari Kemerdekaan India meregang nyawa.

Perdana Menteri India, Atal Behari Vajpayee langsung mengadakan rapat mendadak dan mendeklarasikan negara dalam keaadaan darurat. Ia meminta rakyat agar saling kerja sama untuk membantu para korban.

Gempa terjadi pada pukul 8.50 waktu setempat. Saat itu adalah hari libur nasional. Banyak warga tengah bersiap ikut arak-arakkan hari kemerdekaan India ke-52, seperti dilansir dari BBC Onthisday.

Pergerakan lempeng Bumi itu merupakan gempa paling mematikan dalam sejarah India.

Gempa yang terjadi 'hanya' dalam waktu 2 menit itu menewaskan 19.727 orang dan 166 ribu luka, menurut otoritas kesehatan India. Lebih dari 550 gempa susulan terjadi hingga bulan Maret.

21 dari 25 distrik di Gujarat rusak parah. Fasilitas kesehatan kewalahan menerima banyak korban luka sementara gedung mereka pun hancur.

Ribuan orang terpaksa mendirikan tenda, dan dokter dipaksa menangani korban di jalan. Sementara korban luka parah dibawa oleh helikopter.

"Ini adalah pengalaman paling buruk dalam hidupku. Aku boleh bilang, hari terpanjang," kata Anil Chadha, pengawas dan dokter di rumah sakit Ahmedaba.

Jutaan orang kehilangan tempat tinggal, bahkan satu tahun kemudian masih banyak warga tinggal di tenda dan penampungan.

Di hari yang sama pada 1936, teror pembunuhan mutilasi hantui Cleveland, Ohio AS. Korban pertama ditemukan dalam keranjang dan beberapa kantung plastik.

Korban ketiga seorang perempuan berusia 42 tahun, 18 bulan kemudian tewas terpotong.

Panik melanda, dan masyarakat menjulukinya 'Mad Bucher' karena potongannya begitu presisi.

Pada Juni 1936 korban lain ditemukan dalam kondisi tak berkepala. 2 tahun kemudian, total korban mencapai belasan. Polisi putus asa.

Satu-satunya tukang jagal di kota itu bernama Frank Dolezal. Ia diinterogasi 40 jam sampai ia mengaku bahwa ia membunuh Florence Polillo, korban pertama. Namun, ia kerap kali mengganti pengakuannya dan akhirnya bunuh diri sebelum persidangan dimulai.

Kendati demikian, banyak orang meragukan Dolezal adalah pembunuh serial. Banyak orang mengira pelaku sebenarnya masih hidup dan memiliki koneksi dengan politisi serta pejabat setempat. Materi Dolezal langsung dimusnahkan sesaat ia tewas.

Serangan 'Mad Butcher' langsung berhenti setelah Dolezal bunuh diri. Namun, identitas pelaku sebenarnya masih jadi misteri...hingga sekarang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.