Sukses


Ketua MPR: Kita Harus Berjuang Kembalikan Kejayaan Tempo Dulu

Caranya, kata dia, adalah dengan meningkatkan sumber daya manusia, dan tidak berpangku tangan.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan membuka Musyawarah Besar (Mubes) ke-XI Pengurus Pusat Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya. Ikut hadir dalam acara tersebut mantan Menko Perekonomian Hatta Rajasa serta 13 pengurus DPD TP Sriwijaya diseluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Zulkifli menceritakan kebesaran dan kejayaan Sriwijaya yang sudah diakui dunia. Kerajaan Sriwijaya mampu menaklukkan samudra hingga ke negeri yang sangat jauh. Namun kini kejayaan itu telah hilang. Sementara pulau kecil diseberang Sriwijaya yang dulu berisi semak belukar telah maju pesat.

"Itulah pulau yang pada saat ini dinamakan Singapura. Negeri itu sekarang bahkan jauh telah meninggalkan Indonesia," kata Zulkifli di Gedung YTKI, Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (23/1/2016).

Karena itu Zulkifli meminta, agar TP Sriwijaya mampu meretas kejayaan masa lalu, seperti yang dicapai kerajaan Sriwijaya. Dan itu harus diperjuangkan dengan sungguh-sungguh. Jangan sampai masyarakat Indonesia pada umumnya tertinggal dari singapura.

Caranya, kata dia, adalah dengan meningkatkan sumber daya manusia, dan tidak berpangku tangan karena memiliki banyak sumber daya alam.

"Kita harus berjuang untuk mengembalikan kejayaan kita tempo dulu. Salah satunya adalah melalui wadah Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya", ujar Zulkifli.

Tak luput, Zulkifli berharap agar kiprah TP Sriwijaya terus diperluas dan terus solid agar bisa memberikan manfaat terhadap bangsa Indonesia.

"‎Bisa memperluas partisipasi dan bisa menjadi mitra bagi pemerintah," tandas Zulkifli.

Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya merupakan organisasi paguyuban di antara warga lima provinsi di Sumbaksel. Organisasi ini berdiri lebih dari 55 tahun lalu. Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya bermula dari para tokoh Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Organisasi ini bergerak dibidang sosial budaya, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumbaksel khususnya dan Indonesia pada umumnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini