Sukses

Jalur Samarinda-Bontang Lumpuh Akibat Terendam Banjir

Puluhan mobil dan sepeda motor mogok akibat pengendaranya nekat menerobos banjir.

Liputan6.com, Samarinda - Jalur Samarinda-Bontang, Kalimantan Timur masih lumpuh akibat banjir yang disebabkan hujan deras sejak Kamis pagi pukul 05.30 Wita hingga siang. Bahkan, panjang kemacetan kendaraan di jalur tersebut mencapai 2 kilometer.

"Sejak pukul 10.00 Wita tadi saya menunggu di sini. Sekarang sudah jam 12.00 Wita dan saya belum bisa lewat, takut sepeda motor saya terseret arus," kata Fatimah, warga yang menunggu banjir surut di Bukit Alaya, Jalan DI Panjaitan, Samarinda, Kamis (21/1/2016).

Fatimah sedang menjemput anaknya yang duduk di Kelas I SD. Ketika berangkat menjemput anaknya, banjir memang sudah terjadi di Jalan DI Panjaitan. Namun seperti dilansir Antara, air belum sedalam sekarang, sehingga sepeda motornya masih bisa melintas.

Tetapi ketika pulang menjemput anak, kata dia, banjir di kawasan itu semakin tinggi. Sehingga banyak kendaraan yang mogok, dan dia terpaksa menunggu di Bukit Alaya dan berharap banjir segera surut.

Fatimah mengatakan, berdasarkan pengalaman sebelumnya, banjir akan mulai surut 2 jam setelah hujan reda. Sementara berdasarkan pantauan, terdapat puluhan mobil dan sepeda motor mogok akibat pengendaranya nekat menerobos banjir.

Kendaraan yang akan menuju Kota Bontang, Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Berau juga tidak bisa melintas, karena di simpang tiga Jalan Mugirejo-DI Panjaitan banjir sangat tinggi. Bahkan, sebuah mobil terbakar di simpang tiga tersebut, diduga akibat konsleting setelah terendam banjir.

Banjir terjadi bukan hanya di Jalan DI Panjaitan, Kecamatan Samarinda Utara. Tapi hampir merata di tiap kecamatan di Samarinda, seperti Kecamatan Sungai Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu, dan sejumlah titik di Kecamatan Samarinda Ilir.

Sedangkan, ketinggian air mencapai 30 sampai 50 meter di Jalan Merbabu atau depan Rumah Sakit Dirgahayu, Kelurahan Jawa, Jalan Suryanata Kelurahan Air Putih, simpang empat Sempaja, Keluarahan Bayur, dan beberapa titik lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.