Sukses

Pascateror Bom Jakarta, Polisi Tangkap 12 Terduga Teroris

Namun, Badrodin belum bisa mengungkapkan nama maupun inisial 12 orang yang sudah ditangkap pasca-teror Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Pascateror bom dan baku tembak di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari lalu, polisi langsung memburu para pihak yang diduga terkait aksi teror tersebut.

Setidaknya sejak peristiwa itu, polisi berhasil mengamankan 12 terduga teroris dari berbagai daerah.

Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan, penangkapan dilakukan setelah polisi menggelar olah TKP, deteksi melalui IT, dan informasi sejumlah saksi. Setelah dianalisis, polisi kemudian memburu dan menangkap sejumlah orang diduga terkait teror bom Jakarta.

"Sebanyak 12 orang ditangkap baik di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur. Orang-orang ini terkait kasus teror di Jalan MH Thamrin," ujar Badrodin di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (16/1/2016).

Dalam operasi penangkapan itu, lanjut Badrodin, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti berupa senjata api, alat telekomunikasi, dan sepeda motor.

"Barang bukti yang bisa disita dari orang yang ditangkap maupun orang yang terkait kasus teror di Sarinah sebanyak 9 pucuk senjata api laras pendek, pistol dan revolver, 6 buah magasin, 5 buah handphone dan 1 sepeda motor," kata dia.

Bahkan, menurut jenderal polisi bintang 4 itu, salah satu pelaku yang berhasil diamankan diketahui sudah menerima transfer dana dari Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) untuk membiayai gerakan lainnya.

"Pelaku masih didalami. Kami punya waktu 1 minggu ungkap perannya di teror Jalan MH Thamrin," ucap Badrodin.

Badrodin belum bisa mengungkapkan nama maupun inisial 12 orang yang sudah ditangkap pasca-teror Jakarta. Polisi masih merahasiakan identitas untuk kepentingan penyelidikan.

"Nama dan inisial kami belum bisa berikan karena teknis penyidikan dan penggembangan. Nanti saat waktunya kami bisa sampaikan," imbuh Kapolri.

Dana ISIS

Badrodin mengatakan, para terduga teroris yang ditangkap terkait aksi teror Jakarta merupakan jaringan Bahrun Naim. Bahkan kelompok tersebut telah menerima sejumlah dana dari Bahrun yang ada di Suriah untuk aksinya di Indonesia.

‎Menurut mantan Kapolda Banten ini, uang yang ditransfer melalui Bahrun dilakukan secara bertahap. Besaran dana tersebut berkisar antara Rp 40 hingga Rp 70 juta sekali transaksi.

"Ditransfer melalui Bahrun, jumlah cukup besar berkali-berkali, tidak sekaligus. Sehingga itu yang digunakan secara bertahap. Ada Rp 40 (juta), ada yang sampai Rp 70 juta," ucap Badrodin.

Badrodin mengatakan, sampai saat ini polisi masih terus mendalami terkait dana yang digelontorkan langsung dari Suriah untuk operasi di Indonesia. "Ini sedang dalam penyelidikan terkait penggunaannya," jelas dia.

Mantan Wakapolri itu memaparkan, jika dilihat dari strukturnya, kelompok Bahrun merupakan jemaah Ansoru Daulah Nusantara. Kemudian mereka berafiliasi ke Suriah dan memiliki sejumlah sel-sel kecil di Indonesia.

"Cukup banyak sel yang harus kita teliti satu per satu. Dari atas bisa ketahuan struktur ke bawah. Di bawah ini bisa berkolaborasi satu sama lain. Ini yang harus diperiksa satu per satu," papar Badrodin.

Badrodin juga mengingatkan bahwa modus aksi teror sangat beragam. Kendati, mereka sejatinya memiliki ideologi yang sama, yakni radikalisme.‎

"Perlu diingatkan banyak modus-modus aksi teror ini melakukan komunikasi. Dari sisi ideologis semuanya sama," pungkas Badrodin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini