Sukses

Polda Metro: Tak Ada Sampel dari Jasad Allya Dibawa

Menurut perwakilan keluarga, Darwan Siregar, jenazah Allya masih utuh, walaupun telah dimakamkan 5 bulan.

Liputan6.com, Jakarta - Proses autopsi jenazah Allya Siska Nadya, korban tewas atas dugaan malapraktik Klinik Chiropractic First telah selesai. Autopsi dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, tempat Allya dimakamkan.

Kasubdit Dokpol Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya AKBP Wahju Hidajati mengatakan, telah mengautopsi semua bagian jasad Allya.

"Semua dong. Kalau kita autopsi itu semua, masak sebagian saja," ujar Wahju di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Rabu (13/1/2016).

Meski melakukan autopsi keseluruhan, dia menyebut tidak ada sampel yang dibawanya. "Enggak ada, karena ini kan mekanik ya. Bedanya mekanik kan karena bukan keracunan. Karena mekanik kita ambil di tempat," jelas dia.

"Mekanik itu karena Chiropractic itu trauma lho. Jadi tidak perlu sampel," lanjut Wahju. Dia mengatakan, meskipun tidak membawa sampel dari jasad Allya, proses autopsi sudah bisa dicari kesimpulannya.

Menurut perwakilan keluarga, Darwan Siregar, jenazah Allya masih utuh, walaupun telah dimakamkan 5 bulan. Utuhnya jenazah dinilainya mampu mempermudah polisi mencari penyebab kematian.

Di tempat yang sama, sepupu almarhum, Fiya Tristia menyebutkan, dari hasil autopsi, terlihat ada gesekan keras, yang menyebabkan pembuluh darah pecah.

"Sudah pasti ada (ditemukan penyebab kematian). Seperti penggesekan yang keras, di mana mengakibatkan pembuluh darahnya pecah, di bagian punggung (sebelah) kanan. Yang paling jelas itu di servikal 1-5," ungkap dia.

Meski demikian, Fiya pun enggan berkomentar lebih jauh, dan menyerahkan sepenuhnya kepada Polda. "Tapi jangan salah tafsir. Biarkan ini semua Polda yang menjelaskan nanti," ungkap dia.

Terkait hal itu, Kasubdit Dokpol Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya AKBP Wahju Hidajati yang mengautopsi Allya Siska Nadya enggan berkomentar.

"Saya enggak bisa ngomong. Enggak bisa ngomong," kata Wahyu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini