Sukses

Pelantikan Akom Jadi Ketua DPR Diprediksi Berlangsung Mulus

Menurut dia, Akom punya kedekatan historis dengan partai berlambang banteng moncong putih itu.

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Golkar Ade Komaruddin akan dilantik menjadi Ketua DPR pengganti Setya Novanto. Namun, PDIP memberikan isyarat agar pelantikan itu ditunda, lantaran partai tersebut tengah menggelar hajatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I.

Pengamat politik IndoStrategi, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan pelantikan Akom, panggilan Ade, akan berjalan lancar, tanpa adanya gangguan dari PDIP.

Menurut dia, Akom punya kedekatan historis dengan partai berlambang banteng moncong putih itu.

"Akom dengan PDIP dan Megawati (Ketum PDIP) punya kedekatan historis yang panjang. Ketika Megawati menjadi Presiden, Akom punya andil besar. Akom juga sangat dekat dengan lingkaran PDIP. Selama hampir 5 periode di DPR, tentu saja Akom sudah banyak berkomunikasi dan berteman baik termasuk dengan elite PDIP," ujar Pangi saat dihubungi Liputan6.com, Senin (11/1/2016).

Justru, lanjut akademisi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu, batu sandungan nyata adalah Fadli Zon. Sebab, politikus Gerindra itu merupakan kelompok dari loyalis Setya Novanto.

"Setnov akan recokin pelantikan Akom. Semakin lama pelantikan semakin menguntungkan Fadhli Zon jadi plt (pelaksana tugas) Ketua DPR yang lama," tutur Pangi.

Oleh karena itu, dia meminta agar Fadli Zon tidak bersikap demikian. Justru yang juga perlu diperhatikan adalah nasib rekannya Fahri Hamzah yang digoyang dari internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ada indikasi Fahri akan diganti.

"Sebenarnya komposisi Ketua DPR (jika kondisi politik tenang) masih dipegang Ade, wakil ketua tetap Fadli Zon, serta Fahri Hamzah tergantung PKS dan internalnya. Di mana memang Fahri Hamzah ada sinyal mau diganti," ugkap Pangi.

Dia pun yakin Golkar segera merapat sebagai partai pendukung pemerintah, dengan catatan Ketua DPR tetap berasal dari partai berlambang pohon beringin itu.

"Saya kira, dealnya sudah clear. Jika Golkar merapat ke KIH mendukung pemerintah. Dealnya, Ketua DPR tetap diisi oleh kader Golkar," pungkas Pangi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini