Sukses

Cuaca Ekstrem Landa Cilacap, 3 Petani Tersambar Petir

Selain petir, badai es juga melanda wilayah Cilacap akibat pengaruh badai El Nino di Samudera Pasifik.

Liputan6.com, Cilacap - Cuaca ekstrem melanda Cilacap, Jawa Tengah pekan ini. Selain badai es, petir terus menyambar di wilayah itu hingga melukai 3 petani. Seorang di antaranya mengalami luka bakar.

Ketiga orang tersebut yakni Samiyem, Semiati dan Sukerti. 2 Dari 3 korban saat ini dirawat di Rumah Sakit Sidareja, Cilacap.

Salah satu korban yang dirawat di RS Sidareja, Samiyem mengatakan, saat itu dirinya bersama 11 orang lainnya tengah menanam padi di sawah. Menjelang sore, sekitar pukul 15.30 WIB, langit yang tadinya terang tiba-tiba diselimuti awan gelap.

"Lalu petir menyambar dari arah depan. Saya bersama 2 orang terdekat langsung terjungkal," kata Samiyem, Jumat (8/1/2016).


Dokter RS Sidareja Dewi Anggraini menjelaskan, Samiyem menderita luka bakar di pangkal paha hingga lutut sebelah kanan. Sedangkan korban lainnya, Semiati, mengalami shock sehingga hingga kini masih berada di ruangan observasi. "Korban lainnya, Sukerti, hanya menderita luka ringan sehingga diperbolehkan pulang," kata Dewi.

Kepala Bidang Mitigasi dan Siaga Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Gatot Arif mengatakan, anomali cuaca di Cilacap itu sudah diprediksi. Ia menyatakan, hal itu dipengaruhi pergerakan badai El Nino yang terjadi di Samudera Pasifik. "Jawa Tengah menjadi wilayah yang juga terdampak," ucap Gatot.

Fenomena kemunculan hujan es, lanjut dia, amat langka. Hujan es yang terjadi di Indonesia biasanya disertai tiupan angin kencang (badai), hujan deras dan petir. Diperkirakan Januari ini menjadi puncak musim hujan.

Selain ancaman badai dan curah hujan tinggi, Gatot menyatakan, kemungkinan lain yang perlu diwaspadai terkait kondisi cuaca adalah munculnya awan cumulonimbus. Awan tersebut menyebabkan puting beliung.

"Saat tekanan udara di sebuah tempat rendah, tempat tersebut akan menarik udara dari wilayah yang memiliki tekanan lebih tinggi," kata Gatot.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.