Sukses

Semua Maskapai Diminta Terbuka soal Sindikat Pembobol Tas

Para oknum pegawai nakal itu diduga tersebar di sejumlah maskapai penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Liputan6.com, Jakarta - Terbongkarnya praktik pembobolan tas penumpang pesawat oleh oknum pegawai maskapai Lion Air beberapa waktu lalu menyingkap tabir gelap hiruk-pikuk Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten. Polisi menduga sindikat pembobol tas di bandara terorganisasi dengan rapi.

Polisi bahkan meyakini sindikat tersebut tidak hanya ada di dalam maskapai Lion Air. Para oknum pegawai nakal itu diduga tersebar di sejumlah maskapai penerbangan di Bandara Soetta.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti menyebut Bandara Soetta merupakan salah satu gerbang Indonesia. Karena itu, keamanan di bandara internasional ini harus benar-benar terjamin.

"Bandara Soetta adalah etalase dari ibu kota negara, etalase Indonesia, banyak WNA (warga negara asing) yang datang ke Indonesia melalui sana, jadi dia harus aman," ujar Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, pada Kamis, 7 Januari 2016.

Namun faktanya, menurut Krishna, ternyata terdapat duri dalam daging. Terdapat sindikat pencurian berkedok pegawai yang tumbuh subur di salah satu bandara terbesar di Indonesia ini.

"Ada sindikat yang terorganisasi, ada yang ngambil, mengepul, ngawasin, dan sebagainya. Dan sekarang kita tahu masalahnya. Maskapai A ada pintunya, maskapai B ada pintunya, maskapai C ada pintunya," ujarnya.

Tertangkapnya 4 pegawai Lion Air di akhir 2015 membuat terang polisi mengungkap praktik nakal yang dilakukan pihak-pihak tak bertanggung jawab. Polisi mengapresiasi sikap Lion Air yang kooperatif dalam penyelidikan. Pihaknya berharap, semua maskapai penerbangan bersikap terbuka.

"Jadi kita harapkan maskapai lain juga kooperatif dan jangan ditutup-tutupi. Ini buat kepentingan nasional," Krishna menandaskan.

Bagi Tugas

Polda Metro Jaya serius mengusut tuntas sindikat pembobol tas di Bandara Soetta dengan membagi tugas jajarannya. Polres Bandara Soetta dinilai memiliki kekuatan terbatas, sehingga harus didukung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.

"Kekuatan Polres Bandara (Soetta) terbatas dan Polda Metro lakukan back-up supaya bandara aman," ucap Krishna.

Polres Bandara Soetta, kata Krishna, fokus menindak tegas pelaku yang sudah tertangkap. Polres juga melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap jaringan kejahatan di bandara internasional itu.

"Nanti Polres Bandara akan konsentrasi di internal, terhadap penyidikan yang sudah ditangkap, dan pengembangan sekitar bandara," kata dia.

Sedangkan Ditreskrimum Polda Metro Jaya melakukan penangkapan terhadap pencuri barang penumpang yang telah melarikan diri ke sejumlah lokasi.

"Dan kami Polda Metro akan mencari pelaku yang lari ke mana-mana atau kabur. Ini dikembangkan. Kalau dia enggak salah, ngapain kabur," Krishna menandaskan.**

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini