Sukses

Mengintip Kereta Kencana 'Kerajaan Inggris' Milik Paku Alam X

Proses pembuatan kereta kencana hitam ini memerlukan proses yang unik. Seperti adanya ritual terima kasih dengan menggelar acara wayang.

Liputan6.com, Yogyakarta - Halaman bangsal Sewatama Puro Pakualaman Yogyakarta terlihat ramai. Ada 8 orang yang masing-masing tengah sibuk memasang bagian tertentu kereta kencana. Beberapa berada di depan kereta, dan lainnya sibuk berkutat pada bagian tengah kereta.

Sesekali salah satu pekerja melihat bagian belakang kereta kencana. Mereka seolah sedang dikejar waktu demi pagelaran akbar keluarga besar Pakualaman. Puro Pakualaman akan menggelar kirab kereta kencana sebagai bagian dari acara penobatan putra mahkota Pakualaman menjadi Raja Kadipaten Pakualaman yang ke X.

Di antara kereta yang akan dikirab ialah kereta kencana berwarna hitam. Kendaraan ini akan mengiringi Paku Alam X berkeliling kota Yogya. Namun begitu, kereta tersebut belum memiliki nama.

"Ada 6 kereta yang akan mengiringi Paku Alam X. Paku Alam X akan naik kereta Kiai Manik Koemolo. Satu kereta ampilan dalem namanya Rejo Pawoko, Roro Kumenyar, Manik Brojo, Brojonolo, dan kereta hitam belum dinamai nanti dinamai Paku Alam X," kata Bendara Pangeran Haryo (BPH) Hariyo Danardono, di Yogyakarta, Sabtu 2 Januari 2015.

Kereta Kencana mirip milik kerajaan Inggris tengah dikebut pengerjaannya oleh sejumlah orang. Kereta Kencana ini akan diikutkan dalam kirab Paku Alam X. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)

Adik kandung Prabu Suryodilogo menyebut kereta hitam itu merupakan asli buatan anak Yogyakarta yang sebenarnya tidak digunakan untuk penobatan Paku Alam X. Namun lantaran adanya pagelaran ini, membuat kereta tersebut bergabung untuk mengikuti kirab.

Meski begitu, dalam kirab nanti kendaraan unik tersebut hanya menjadi pengiringi. Tanpa adanya penumpang. Nantinya, kereta ini akan menjadi "kendaraan dinas" Paku Alam X.

"Baru bikin rencananya bukan untuk penobatan. Untuk Pakualaman saja. Nanti ikut kirab tapi tidak ada penumpangnya. Ini untuk sowan Kraton. Kalau ditimbali ke kraton naik itu," ujar Danardono.

Danardono menyebut proses pembuatan kereta hitam ini memerlukan proses yang unik. Karena dalam pekerjaannya disesuaikan dengan mood. Inilah yang membedakan barang pabrikan dengan barang buatan manusia atau hand made.

Kereta Kencana mirip milik kerajaan Inggris tengah dikebut pengerjaannya oleh sejumlah orang. Kereta Kencana ini akan diikutkan dalam kirab Paku Alam X. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)

Walaupun fisik kereta sudah jadi sejak Desember 2014, namun baru selesai sepenuhnya tahun ini. Bahkan dalam pengerjaannya ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Seperti berdoa dahulu dan akan menggelar syukuran jika kereta ini telah selesai dibuat.

"Biasa minta izin dan doa ke Maha Kuasa agar cepat selesai. Kalau selesai kita ritual terima kasih dengan wayangan. Kalau bikin sesuatu yang besar akan wayangan," ujar Danardono.

Anak ketiga Paku Alam IX ini menjelaskan kereta hitam yang dibuatnya mengacu pada kereta Inggris bernama Irish state kereta kebesaran Ratu Inggris. Ini karena adanya pemikiran dan kontrak politik dengan Inggris.

Walaupun hanya melihat kereta dari gambar tanpa mengetahui dimensinya, pihak Pakualaman membuat semirip mungkin. Karena itu sebelum membuat kereta, pihaknya melakukan studi banding.

"Mirip tapi kalau dimensinya belum tahu. Nanti di atasnya ada mahkotanya. Lalu ada Crone Pakualaman. Jadi nanti Jumenengan sampai generasi selanjutnya pakai Manik Koemolo. Sehari-harinya pakai ini," ujar Danardono.

Kereta hitam yang dibalut warna emas ini melambangkan simbol khas Pakualaman. Secara filosofi, warna hitam melambangkan kekekalan dan emas melambangkan kemakmuran. Sehingga 2 warna ini meliputi kereta kencana dimana memiliki unsur kayu dan besi.

Kendati sudah jadi, kereta itu akan dirombak setelah 7 Januari 2016. Hal yang tersulit menurut Danardono adalah terletak pada seluruh bagian kereta. Sebab ia tidak mengetahui betul pembuatan kereta.

"Bagian depan cover boks kusir nanti ada lambang Pakualaman. Jika layak jalan, maka besok aman. Saya tidak ahli di bidang kereta dilihat kurang apa, kita perbaiki," tukas Danardono.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.