Sukses

Diterpa Isu Negatif, Lion Air Tak Takut Kehilangan Penumpang

Edward tak peduli dengan citra buruk terhadap Lion Air dengan berbagai masalah negatif.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Lion Air, Edward Sirait cuek meski saat ini maskapainya tengah diguncang isu negatif.

Terakhir, pilotnya, Sandi Haryadi (35) ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Banten karena tengah pesta sabu dan ganja bersama 3 orang lainnya.

Edward mengaku, tak masalah dengan isu negatif tersebut. Terutama dampak dari para anak buahnya ditangkap BNN, seperti Lion Air akan kehilangan penumpang. Sebab, kata Edward, mereka bukan karyawan Lion Air.

"Tidak berpengaruh. Pramugari (Syifa Ranida) dan pramugara (Muhammad Taufan) itu bukan karyawan kami dan bukan bagian dari kekuatan personel kami," kata Edward di Gedung NU Lion Tower, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Rabu 23 Desember 2015.

Edward mengklaim, pramugara dan pramugari maskapainya berjumlah lebih dari 2 ribu orang. Karena itu, tak masalah dengan dampak terhadap bisnis penerbangan Lion Air dari tertangkapnya Syifa dan Taufan


"Pramugari saya ada 2.300 orang. Jadi hilang satu, dua, ya tak masalah," ujar Edward dengan santai.

Pun demikian dengan citra Lion Air sebagai salah satu maskapai penerbangan nasional. Ia tak peduli dengan citra buruk terhadap Lion Air dengan berbagai masalah negatif.

"Citra itu tergantung orang. Kalau menurut kamu jelek, tapi kalau menurut saya bagus bagaimana?" ujar Edward.

BNN Provinsi Banten menangkap seorang pilot Lion Air bernama Sandi Haryadi di sebuah apartemen di kawasan Tangerang, Banten, saat sedang berpesta narkoba pada Sabtu 19 Desember lalu. Sandi ditangkap bersama 3 orang rekannya saat tengah menikmati sabu dan ganja bersama-sama.

Ketiga rekan Sandi yang turut diciduk BNN Banten itu, yakni Syifa Ranida (20) yang merupakan pramugari Lion Air, Muhammad Taufan (23)‎ yang juga merupakan pramugara Lion Air, dan seorang ibu rumah tangga berinisial NN. (*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini