Sukses

6 Tokoh dan Politikus Menghebohkan 2015

Banyak di antara tokoh yang menghebohkan di tanah nusantara lantaran sepak terjangnya yang positif, ada juga yang mengemuka karena kasus.

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai huru hara politik kerap mewarnai konstelasi politik di Tanah Air sepanjang 2015. Kondisi ini tentu tak lepas dari keterlibatan tokoh atau politisi.

Banyak di antara tokoh yang menghebohkan di tanah nusantara lantaran sepak terjangnya yang positif, ada juga yang mengemuka karena tersandung kasus.

Sebut saja Menteri Kelauatan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang banyak disorot masyarakat, lantaran jurus-jurusnya dalam memimpin kementeriannya.

Ketua DPR Setya Novanto pun harus mundur dari Ketua DPR, lantaran disebut-sebut terlibat kasus dugaan pencatutan nama presiden dan wakil presiden, dalam dugaan perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.

Ada juga kasus dugaan perselingkuhan anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB Arzetti Bilbina dengan perwira TNI AD Letkol Rizeki.

Keduanya digerebek Detasemen Polisi Militer (Denpom) Divif 2 Kostrad di kamar Hotel Arjuna, Malang, Jawa Timur, pada Minggu 25 Oktober 2015.

Berikut 6 tokoh dan politisi menghebohkan sepanjang 2015 versi Liputan6.com;

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Menteri Susi

Ibu lagi foto-foto saya, ya. Ketahuan nih? (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

1. Susi Pudjiastuti

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti kerap menyita perhatian masyarakat, dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan.

Di antara jurus kepemimpinan Susi dalam membawahi KKP, adalah menghancurkan kapal-kapal yang mencuri ikan di perairan Tanah Air.

Jurus teranyar dalam memimpin kementeriannya adalah melindungi sektor perikanan dan melindungi nelayan kecil. Yakni dengan mengeluarkan pelarangan menangkap ikan skala industri di zona laut 0 hingga 4 mil dari bibir pantai.

Setelah meminta pegawainya masuk 1 jam lebih awal dari kementerian lain, Susi belakangan ini juga mewanti-wanti seluruh pegawainya, agar menggunakan anggaran negara 2016 senilai Rp 13,8 triliun untuk kegiatan produktif.

3 dari 7 halaman

Rizal Ramli

Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli saat rapat koordinasi dikantornya, Jakarta, Senin (21/12). Negara yang dibebaskan dari visa kunjungan ke Indonesia, yaitu ‎Honduras, Bolivia, Kostarika, Georgia, Guatemala, Albania, Mozambik (Liputan6.com/Angga Yuniar)

2. Rizal Ramli

Selain Menteri Susi, ada juga ada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli yang menjadi sorotan publik sepajang 2015.

Fenomena yang paling menonjol menteri yang satu ini adalah statmenya terkait jurus rajawali ngepret. Jurus ini sengaja dilakukan agar lebih cepat mengatasi masalah di negeri ini.

Ia ingin menjadi agen perubahan dalam setiap jabatan atau tempat yang dipijak. Dia juga mencanangkan budaya bersih Indonesia.

4 dari 7 halaman

Fadli Zon

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menjadi pembicara dalam diskusi 'Freeport Bikin Repot' di Jakarta, Sabtu (21/11). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

3. Fadli Zon

Selain menteri, ada juga politisi dari Gedung DPR, yakni Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Yang menjadi sorotan adalah terkait kasus kunjungan kerja ke Amerika Serikat.

Namun, di tengah kunjungan kerja itu elite Partai Gerindra itu sempat bertemu Calon Presiden AS Donald Trump. Fadli bersama Ketua DPR Setya Novanto bertemu pengusaha terkenal itu saat kampanye.

Sejumlah pihak menyayangkan petemuan tersebut, yang dinilai melecehkan martabat DPR dan Bangsa Indonesia. Fadli akhirnya dikenakan sanksi ringan oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

5 dari 7 halaman

Sudirman Said

Menteri ESDM Sudirman Said mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Jakarta, Rabu (24/6/2015). DPR dan Kementerian ESDM menyepakati volume Solar bersubsidi tahun 2016 berkisar antara 16 juta - 18 juta Kiloliter (KL). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

4. Sudirman Said

Kasus 'Papa Minta Saham' atau pencatutan nama presiden dan wakil presiden bermula dari pelaporan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said ke Majelis Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat (MKD).

Sudirman melaporkan kasus dugaan pencatutan nama ini kepada MKD di Gedung Nusantara II DPR, Jakarta, pada Senin 16 November 2015.

Ketua DPR Setya Novanto disebut-sebut sebagai pihak yang mencatut nama tersebut. Anggota dewan itu diduga menjanjikan kelancaran proses perpanjangan operasi PT Freeport Indonesia dengan imbalan saham.

6 dari 7 halaman

Setya Novanto

Ketua DPR Setya Novanto saat menerima musisi Ahmad Dhani di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/12). Selain membahas RUU  Kerukunan Umat Beragama, Dhani juga memberikan dorongan moril terkait kasus 'Papa Minta Saham'. (Liputan6.com/Johan Tallo)

5. Setya Novanto

Setelah namanya disebut-sebut dalam laporan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said ke Majelis Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat (MKD), Ketua DPR Setya Novanto akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya.

Pengunduran diri Novanto tersebut disampaikan secara resmi melalui pengajuan surat pengunduran diri, yang dibacakan dibacakan pimpinan MKD pada sidang Rabu 16 Desember 2015 lalu.

Dalam surat tersebut, Novanto juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Tanah Air. Pengunduran diri ini kata dia merupakan bentuk penghormatan kepada seluruh rakyat.

7 dari 7 halaman

Arzetti Bilbina

Aktris yang merupakan anggota DPR F-PKB Arzetti Bilbina saat menjalani sidang kode etik di Mahkamah Kehormatan Dewan, Jakarta, Selasa (24/11 (Liputan6.com/Johan Tallo)

6. Arzetti Bilbina

Isu perselingkuhan kerap menghinggapi anggota DPR. Kali ini dialami anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB Arzetti Bilbina yang disebut-sebut digerebek di kamar hotel bersama seorang perwira TNI AD Letkol Rizeki.

Model era 90an itu digerebek Detasemen Polisi Militer (Denpom) Divif 2 Kostrad di kamar Hotel Arjuna, Malang, Jawa Timur, pada Minggu 25 Oktober 2015.

Kasusnya kini tengah ditangani Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR. Sementara Arzetty sendiri membantah tudingan perselingkuhan ini, dan menunjukan keharmonisannya dengan suaminya melalui jumpa pers pada Rabu 28 Oktober 2015.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.