Sukses

Ahok: Antisipasi Predator, Apa Semua Anak Mau Dipasangin Chip?

Ahok bereaksi keras ketika Komnas PA menyebut taman terbuka hijau justru disebut sarang predator anak.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak terima saat Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) yang dibangunnya disebut sarang predator anak.

Dia menantang Komnas Perlindungan Anak untuk menunjukkan cara terbaik menyelesaikan permasalahan itu.

"Saya enggak tahu juga, kalau Komnas PA tahu cara terbaik, kasih tahu saya aja gimana?" kata gubernur yang biasa dipanggil Ahok di RPTRA Pulogebang, Jakarta Timur, Rabu (23/12/2015).

Mantan Bupati Belitung Timur itu justru menilai, dengan adanya RPTRA, ada ruang terbuka untuk anak-anak bermain. Sehingga para predator anak tidak bisa lagi memancing anak-anak ke rumah mereka karena pengawasan penuh dari para tetangga dan warga di sekitar RPTRA.

"Jelasin aja, yang dimaksud dengan sarang predator anak itu gimana coba, justru kalau enggak ada tempat terbuka seperti ini, anak-anak dipancing ke rumahnya, kalau kayak gini kan diawasi tetangga bersama," jelas Ahok.

Suami Veronica Tan tersebut juga tidak heran bila Jakarta termasuk kota yang tidak aman bagi anak. Karena itu, Pemprov DKI terus membangun RPTRA untuk memenuhi kebutuhan ruang terbuka di Jakarta.

"Ya karena Jakarta terlalu besar, gang sempit terlalu banyak. Makanya kita mau bangun banyak RPTRA, supaya anak-anaknya tuh ke luar, jadi tetangga-tetangga tuh bisa ngenalin anak siapa," ujar Ahok.

Sebab selama ini, lanjut dia, tetangga tidak mengenali anak tetangganya yang lain. Sehingga, pemprov memberikan wadah untuk berkumpul agar tetangga satu sama lain saling kenal.

"Justru kalau kamu enggak ada tempat berkumpul, kamu enggak tahu anak tetangganya siapa, digebukin pun enggak tahu. Jadi saya enggak tahu, kalau Komnas PA mengatakan ini tidak baik, ya kayak gimana, kasih tahu saya. Apa semua anak mau dipasangin chip gitu, dimonitor," ujar Ahok.

Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengungkap, taman terbuka justru dijadikan tempat sarang predator anak. Padahal, tujuan Pemerintah Provinsi membuat Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), agar digunakan untuk pembelajaran anak, serta pengawasan dan ruang sosialisasi warga DKI Jakarta.

"Belum tepat sebutan Jakarta ramah anak, belum tepat. Justru predatornya duduk-duduk di situ (RPTRA)," ujar Arist.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini