Sukses

4 Momen Mengharukan 'Sinterklas' Bersama Anak-anak

Tidak semua Sinterklas berpose sambil memangku anak-anak. Ada yang harus tiduran, ada yang sampai duduk di lantai.

Liputan6.com, North Carolina - Sudah menjadi tradisi kanak-kanak di dunia menjelang Natal untuk berpose bersama dengan Sinterklas di mal atau pusat perbelanjaan. Pun, bocah-bocah di AS.

Tak jarang, saat berfoto bersama Santa Nick, ada momen mengharukan. Ada yang takut dan menangis, ada yang melonjak gembira bahkan tertidur, seperti dilansir dari The Washington Post, Senin 21 Desember 2015. 

Menjadi tokoh Sinterklas pun tak mudah bagi sebagian orang. Mereka harus menjadi Bapak Natal yang baik dan ramah terhadap anak-anak. Berbagai macam tipe anak yang harus mereka hadapi, baik itu anak dengan berkebutuhan khusus, anak yang pemalu, penakut, atau sebaliknya, terlalu pemberani.

Berikut adalah foto-foto--dan sebuah video mengharukan-- bagaimana seorang pria berperan menjadi Sinterklas menghadapi anak-anak, seperti dikumpulkan oleh Liputan6 dari berbagai sumber.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Dikira Sinterklas Sungguhan

Di West Virginia, bocah berusia 2 tahun Sophie Jo Riley mendekati seorang pria tua yang ia percayai adalah Sinterklas, mungkin karena si kakek itu berjenggot putih dan memakai baju merah.

Alih-alih menolak ia bukan Santa Nick, pria yang bernama Roger Lack bermain peran seolah ia adalah Sinterklas. Berlutut ia mengajak ngobrol Sophie layaknya Santa sungguhan. Mulai dari memujinya mempunyai kuku yang cantik, hingga penganan apa yang Sophie siapkan saat menyambutnya di bawah pohon natal untuk dirinya dan rusa kutub Santa.

'Adegan' itu direkam oleh sang ibu yang diposting di Facebook dan telah ditonton oleh 5 juta pengguna!

Dalam sebuah wawancara dengan WSAS-TV, Roger Larck, ayah beranak dua dan kakek bercucu empat mengakui ia sendiri sering dikira Sinterklas. Namun baru kali ini ia merasa harus melakukan sesuatu untuk bocah kecil yang awalnya mengendap-endap mendekatinya.

"Melihat seseorang apalagi bocah mungil yang manis dan sangat semangat menghadapi Natal serta bertemu Sinterkas, well, sungguh membahagiakanku," ujar Larck.

"Itu adalah hadiah natal paling indah yang pernah aku terima," tutupnya.

Berikut saksikan rekaman Larck dan Sophie yang lucu.


3 dari 5 halaman

Santa dan Anak-anak berkebutuhan Khusus

Beberapa orangtua sangat bahagia ketika mendapati mereka yang berperan sebagai Sinterklas di mal begitu mendalami perannya. Terlebih harus menghadapi anak-anak berkebutuhan khusus.

Salah satunya dirasakan oleh Erin Deely, seorang ibu dengan anak autis. Saat itu anak laki-lakinya Brayden ingin berpose dengan Santa. Namun, ia sungguh malu dan meminta Santa duduk bersamanya di lantai.

Bukannya menolak, Sinterklas di pusat perbelanjaan di North Carolina, duduk dan bermain bersama.

"Foto normal bersama Santa adalah duduk di pangkuannya, namun tidak bagi anakku yang autis. Sungguh mengharukan, aku rasanya ingin memeluk pria itu," kata Erin kepada People.

Foto-foto Haru Sinterklas Bersama Anak-anak (Washington Post)

Hal yang sama dirasa oleh Naomi Johnson, yang juga punya anak autis. Kali ini L sang anak berpose di mal Grand Rapids, Michigan.

"Santa tanya kepada L, apakah menjadi anak autis membuatnya gundah?" kisah Johnson dalam Facebooknya.

"L bilang 'iya', namun Santa berkata kepadanya, 'Jangan, jangan pernah kamu gundah untuk menjadi dirimu sendiri."

Seorang anak penderita autisme sangat khawatir dianggap sebagai anak nakal, sehingga Santa Claus ini harus menenangkannya.

L lalu berpose dengan Santa dan mereka berbincang selama 5 menit.

"Sunggu itu pengalaman yang mengharukan. Telah banyak orang-orang hebat dalam perjalanan kami merawat L yang autis, namun ini adalah pengalaman paling hebat," tambah Johnson lagi.

4 dari 5 halaman

Sinterklas 'Tidur Siang'

Ryland Wade, bocah 2 tahun penderita epilepsi dan cerebral palsy. Sang ibu rencananya akan membuat foto dia dan santa. Namun, penyakitnya membuat ia kejang-kejang di mal di Ohio AS sebelum sesi pemotretan. Akibatnya, ia terlalu lelah untuk membuka matanya.

Foto-foto Haru Sinterklas Bersama Anak-anak (Washington Post)

Namun, sang ibu telah memesan antrian foto bersama Santa. Seperti dilansir dari Fox 8, sang Sinterklas mengikuti 'skenario' si bocah yang tertidur lelah.

"Ketika aku mendudukkan Rylan di pangkuannya, ia tak kunjung membuka matanya," kata Samanta Wade sang ibu.

"Namun, Santa memeluknya dan berbisik di telinganya lalu 'tidur'. Foto mereka berdua luar biasa kami. Aku sungguh beruntung ia mau melakukannya," kata Wade.

"Mungkin semua santa akan tetap bergaya tersenyum, namun ia tidak, ia memberikan apa yang Ryland butuhkan," ujar Wade lagi.

Hal yang sama terjadi di pusat perbelanjaan Evansville, Indiana. Bayi Zeke Walters yang berusia 6 bulan tidak bisa dibangunkan saat sesi foto bersama santa. Alih-alih memaksanya bangun, Santa Nick berpose 'tertidur' dengan Zeke di perutnya. Serta buku dongeng di tangannya seolah-olah ia habis membacakan buku.

Foto-foto Haru Sinterklas Bersama Anak-anak (Washington Post)

Sang ayah mempostingnya di Facebook, dan lebih dari 200 ribu membaginya.

"Well, semua orang begitu baiknya," kata Dan Walters si ayah kepada USA Today.

5 dari 5 halaman

Seorang Anak dalam Bingkai

Kali ini kisah datang dari pria yang memerankan Sinterklas di pusat perbelanjaan. Caleb Ryan Sigmon yang juga seorang artis mengalami momen mengharukan ketika sedang berperan sebagai Santa di sebuah mal di North Carolina.

"Seorang pria mendatangiku dengan sesuatu di tanganya, 'aku punya permintaan,' katanya," tulis Sigmon dalam Facebooknya.

Ternyata itu adalah bingkai dengan seorang bayi sedang berpose. Si pria menarik nafas dengan pelan.

Foto-foto Haru Sinterklas Bersama Anak-anak (Washington Post)

"Si pria lalu berkata kepadaku, 'Anak lakiku telah meninggal, tahun lalu.' Ia lalu tersedak dan tak bisa meneruskan kalimatnya," lanjut Signom. Menurut pemain drama seluruh kru di booth foto terdiam. Lalu ia pun berkata, "tentu saja."

Sigmon lalu mengambil pigura itu dan meletakkannya di pangkuan.

"Aku bisa melihat gelang nama bayi itu, tertera 'Hayden' dan menebak ini adalah foto pertamanya bersama Santa," tulis Sigmon.

Saat sesi pemotretan berlangsung bahkan suara lagu-lagu seantro mal berhenti, hanya jepetran kamera. Tim pencetak foto membingkai dan membungkusnya serta mengatakan itu hadiah natal untuknya.

"Sang ayah lalu memelukku lalu berkata foto itu akan ia hadiahi untuk sang istrinya. Ketika ia berbalik dan meninggalkan lokasi pemotretan, kami semua terdiam dan menangis."

"Aku menulis ini hanya untuk mengingatkan, ini adalah Natal. Tak semua orang merayakannya dengan suka cita, mari berdoa buat mereka yang patah hati dan tersenyum. Jadilah orang baik, dan cintai sesama," tutup tulisan Sigmon.

Lebih dari 90 ribu orang me-Like dan 100 ribu membagi kisahnya.

Selamat Natal!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.