Sukses

Jadi Budak Seks ISIS, Gadis Yazidi Berkisah di PBB

Ia mengiba dan memohon kepada pemimpin dunia agar ISIS dihancurkan sampai ke akar-akarnya.

Liputan6.com, New York - Seorang perempuan Yazidi berusia 21 tahun membuat seluruh anggota Dewan Keamanan (DK) PBB tercekat. Hal itu disebabkan oleh penuturannya saat ditahan oleh ISIS yang menjadikannya budak seks selama 3 bulan.

Nadia Murad Basee Taha telah memohon dan mengiba di depan DK PBB untuk segera bertindak kepada ISIS. Ia membeberkan betapa kejinya kelompok itu yang telah memusnahkan minoritas Yazidi di Irak.

Dengan bergetar ia menceritakan pengalamannya dalam bahasa Arab saat ia diculik dari desanya di Irak oleh para anggota ISIS pada Agustus tahun lalu. Lalu, dengan bus, ia dibawa ke kota Mosul.

"Selama perjalanan, mereka telah berbuat tak senonoh kepada kami. Mempermalukan kami. Menyentuh dan berlaku kasar pada kami," kata Nadia seperti dilansir dari The Telegraph, Minggu (20/12/2015).

"Mereka membawa kami ke Mosul besama 150 keluarga Yazidi lainnya. Di sebuah gedung, aku bertemu ribuan keluarga Yazidi dan anak-anak. Mereka diperlakukan layaknya barang, dijadikan tukar barang," ungkap Nadia di depan 15 anggota DK PBB.

"Seorang pria meminta kepadaku untuk pindah agama. Aku menolak. Lalu ia memintaku untuk menikahinya. Malam itu, ia memukuliku. Ia meminta aku membuka bajuku. Lalu, ia memasukkanku ke dalam sebuah kamar dengan banyak penjaga. Di sana, satu per satu mereka memperkosaku, hingga aku pingsan," bebernya.

Sebelum mengakhiri pidatonya, ia memohon kepada pemimpin dunia untuk menghancurkan organisasi teror itu.

"Aku mohon kepada kalian, hancurkan Daesh sampai akar-akarnya," pintanya sambil menggunakan istilah ISIS dalam bahasa Arab.

Kendati tegar, di akhir permintaannya, Nadia tertunduk mengatur emosinya. Seluruh anggota DK PBB yang mendengarkannya memberikan tepuk tangan.

"Saya telah datang ke berbagai pertemuan DK PBB selama ini. Dan baru kali ini kami memberikan tepuk tangan. Tepuk tangan ini kami artikan sebagai dukungan terhadapmu," kata salah satu delegasi dari AS. 

Nadia berhasil kabur setelah 3 bulan disekap. Ia kini tinggal di Jerman. Namun, beberapa saudara laki-lakinya tewas dibunuh ISIS. 

Ini adalah pertemuan DK PBB yang membahas tentang penjualan manusia yang dilakukan oleh kelompok teroris diantaranya Boko Haram dan ISIS. 

Etnis Minoritas di Irak

Etnis Yazidi adalah kelompok minoritas di Irak yang menganut kepercayaan kuno Mesopotamia berusia 4.000 tahun. Mereka berdoa kepada Tuhan sambil menghadap matahari dan memuja tujuh malaika. Malaikat yang terpenting dalam kepercayaan mereka adalah Melek Taus atau Malaikat Merak.

Diperkirakan jumlah mereka terus menyusut akibat konflik Irak dan semenjak invasi AS ke negeri itu pada 2003. Di Irak, jumlah mereka diperkirakan 600 ribu orang. Namun, estimasi lain menyebut hanya 100.000 orang di negeri bekas pimpinan Sadam Hussein itu.

Mereka menempati Sinjar, sebuah kawasan yang berhasil dikuasai ISIS pada 2014. Sisanya tersebar di Suriah, Turki, Armenia, dan Georgia. Suku Yazidi biasanya hidup sebagai petani atau peternak.

Pada Agustus tahun lalu, dunia dikejutkan dengan horor 50 ribu warga Yazidi harus lari ke Gunung Sinjar di utara Irak melarikan diri dari ISIS. Pada 14 November lalu, setelah Sinjar berhasil dikuasai Suku Kurdi dari ISIS, mereka menemukan kuburan massal kaum minoritas itu

Berikut rekaman penuh emosi sang gadis Yazidi korban kekejaman ISIS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.