Sukses

Email Fraud, Modus Penjahat Bajak Transaksi Pengusaha

Para pengusaha diminta waspada melakukan perjanjian transaksi lewat email.

Liputan6.com, Bogor - Kejahatan dunia maya semakin merajalela. Berbagai macam modus digunakan para pelaku kejahatan dunia maya atau yang biasa disebut cyber crime. Satu di antaranya adalah dengan membajak akun email pribadi seseorang untuk menyedot seluruh data pribadi korban. Modus ini dinamakan email fraud.

Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Kombes Agung Setya mengatakan, para penjahat cyber dengan modus email fraud ini biasanya mengincar para pengusaha.

Para pelaku, terang Agung, menghi-jack email dan memantau aktivitas di email korban. Khususnya yang menyangkut aktivitas transaksi keuangan.

"Konkretnya, pelaku menghi-jack email si korban dan meminta untuk mengalihkan transfer ke rekening pelaku tanpa disadari oleh korban," kata Agung dalam acara Gathering Jurnalis Trunojoyo di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (19/12/2015).

Agung menjelaskan, kejahatan cyber dengan modus email fraud ini tercatat paling sering terjadi di Indonesia tahun 2015, meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Pada tahun 2012, kejahatan cyber jenis ini tercatat hanya 15 laporan. Tahun 2013, laporan meningkat menjadi 26 laporan. Jumlah laporan kejahatan jenis ini lalu melonjak tajam pada tahun 2014 menjadi 111 laporan. Adapun, tahun 2015 hingga bulan Oktober, laporan kembali melonjak tajam menjadi 208 laporan.

"Perlu diketahui, modus semacam ini yang paling banyak dilaporkan korbannya ke Subdit Cyber Crime. Tidak mudah memang, karena teknologi semakin berkembang dan modus kejahatan cyber juga makin berkembang," ujar Agung.

Dengan makin meningkatnya angka kejahatan cyber ini, Agung mengimbau para pengusaha untuk waspada melakukan perjanjian transaksi lewat email.

"Pelaku bisnis mesti melihat betul-betul apakah email balasan dari rekan bisnis benar-benar otentik atau tidak. Dianjurkan juga, setiap aktivitas email yang menyangkut pembahasan transaksi keuangan dilakukan di komputer, jangan menggunakan handphone. Karena di handphone ini kan, huruf dan pilihan menu di email kecil dan kurang terlihat," terang Agung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.