Sukses

Yusri Tolak Cabut Gugatan Meski Ahok Minta Maaf

Ia mengklaim Ahok pernah meminta maaf dan mengakui kesalahannya karena menyebut dirinya maling Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Liputan6.com, Yogyakarta - Yusri Isnaeni (32), ibu muda yang diteriaki maling oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, meminta agar Polda Metro Jaya tetap mengusut laporannya sekalipun lelaki yang akrab disapa Ahok itu meminta maaf.

Warga Koja, Jakarta Utara itu menegaskan, tidak akan mencabut laporan dugaan pencemaran nama baik dan fitnah yang tertuang dalam Pasal 310 dan 311 KUHP.

"Saya enggak terima pokoknya. Sekalipun Ahok sudah minta maaf, saya akan tetap lanjutkan proses hukum," kata Yusri kepada Liputan6.com, Jakarta Utara, Jumat (18/12/2015).

Bahkan, menurut Yusri, tuntutan uang ganti rugi sebesar Rp 100 miliar itu juga belum bisa untuk mengobati luka di hatinya.

"Rp 100 miliar itu tidak sesuai dengan harga diri saya," ujar dia.

 



Ia mengatakan, Ahok sudah pernah minta maaf dan mengakui kesalahannya karena menyebut ibu 3 anak itu maling Kartu Jakarta Pintar (KJP). Tapi, ia menolak mentah-mentah permohonan maaf Ahok lantaran Ahok meminta maaf lewat orang suruhannya.

"Ada telepon dari Hasanudin Ismail yaitu sekitar jam 18.00 WIB minta maaf atas nama Ahok. Orang itu mengaku disuruh Ahok. Dia bilang maaf ya soal tadi, Pak Ahok lagi capek mungkin," tutur dia.

Ia melanjutkan, permohonan Ahok itu disampaikan oleh Hasanudin Ismail saat dirinya sampai di rumah sepulang dari Balai Kota sepekan yang lalu. Tepatnya pada Kamis, 10 Desember 2015. Mendengar permohonan maaf itu, dia justru mengaku amat kesal.

"Saya enggak bisa terimalah. Yang minta maaf kok orang (lain)? Itu abis saya dari sana gedung Balai Kota," ucap dia.

Ia mempertanyakan sikap arogan yang ditunjukkan orang nomor 1 di Jakarta itu. Saat itu, ia hanya meminta Ahok meminta maaf langsung kepadanya soal tudingan maling KJP. Menurut dia, saat peristiwa itu terjadi Ahok tidak memberi kesempatan sama sekali dirinya untuk berbicara soal kendala yang dihadapinya saat menggunakan KJP.

"Itu sebelum saya mau laporan ke Polda. Saya makin jadi aja laporan itu, kok bukan dia yang minta maaf ya. Saya itu ke sana bener-bener serius mau tanya soal KJP anak saya, tapi malah disebut maling," ucap Yusri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini