Sukses

Taufik DPRD DKI: RAPBD 2016 Jauh Lebih Baik

‎Penyusunan RAPBD yang lebih baik itu akan memudahkan anggota DPRD mengambil keputusan.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) ‎DPRD DKI Mohammad Taufik memuji Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2016 yang disusun Pemprov DKI Jakarta. Menurut dia, RAPBD kali ini jauh lebih baik dari tahun sebelumnya.

"Saya kira relatif struktur RAPBD 2016 jauh lebih baik ya. Coba lihat bahwa belanja tidak langsungnya lebih kecil, belanja langsung lebih besar," ujar Taufik usai rapat paripurna pengesahan RAPBD 2016 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (17/12/2015).

‎Penyusunan RAPBD yang lebih baik itu, kata Taufik, akan memudahkan anggota DPRD mengambil keputusan. Politisi Partai Gerindra itu yakin, pihaknya akan lebih cepat mengesahkan rencana anggaran Pemprov DKI itu.

‎"Bahwa di KUA-PASS itu relatif sudah sampai satuan 3, jadi rapat komisi itu nanti tinggal soal tipis tebel, karena rapat komisi kan bicara soal e-component. Jadi lebih detil lebih cepatlah di komisi," tutur dia.

Pihaknya menargetkan, pengesahan RAPBD 2016 DKI itu akan rampung pada Senin 21 Desember 2015. ‎"Gini, besok itu pandangan umum fraksi, abis itu jawaban gubernur, kemudian setelah itu rapat komisi. Jadi kira-kira tanggal 21 kelar lah," jelas Taufik.

RAPBD 2016 Meningkat

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta ‎Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, RAPBD tahun 2016 meningkat 0,92 persen dari APBDP tahun 2015.

"Tahun Anggaran 2016 mencapai Rp 66.373.687.377.232 atau meningkat 0,92% dibandingkan dengan APBDP 2015 sebesar Rp.65.768.705.609.233," kata Ahok.

Seiring dengan peningkatan itu, kata Ahok‎, besaran belanja daerah tahun 2016 lebih kecil dibanding tahun 2015, yakni turun 0,98 persen.

"Besaran Belanja Daerah tahun 2016 sebesar Rp 59.101.068.377.232. Sedangkan tahun 2015 sebesar Rp 59.685.552.609.233," ujar Ahok.

Akan hal ini, Ahok memaparkan bahwa Pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta pada 2016 diproyeksikan akan tumbuh sebesar 5,9 hingga 6,3 persen.

"Faktor yang menjadi pendorongnya adalah peningkatan pertumbuhan ekonomi global yang akan mendorong perbaikan kinerja ekspor produk Jakarta ke pasar internasional," ucap Ahok‎.

Dengan pertimbangan pertumbuhan ekonomi yang meningkat, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika diperkirakan berada pada kisaran Rp.13.900 lebih tinggi dari proyeksi tahun 2015 sebesar Rp.12.500.

"Dengan asumsi nilai tukar yang diharapkan mulai bergerak ke arah stabil dan pasokan kebutuhan pokok masyarakat terus terjaga, diperkirakan inflasi pada tahun 2016 akan berada pada kisaran 4,0 hingga 4,4 persen, lebih rendah dibandingkan tahun 2015 yang diproyeksikan mencapai 4,5 hingga 4,9 persen. Sehingga diharapkan 2016 lebih baik dari tahun 2015," pungkas Ahok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini