Sukses

Lubang Bekas Tambang di Kukar Kembali Makan Korban

Muliadi menjadi korban ke-5 yang kedapatan tewas tenggelam di lubang bekas tambang Kukar dalam 5 tahun terakhir.

Liputan6.com, Balikpapan - Seorang remaja berusia 15 tahun tenggelam di lubang bekas galian tambang batu bara yang berlokasi di RT 3, Kilometer 14, Kelurahan Loa Ipuh Darat, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar).

Muliadi, nama korban itu, diketahui bermain di lokasi tersebut bersama 8 rekannya usai pulang sekolah pada pukul 15.00 Wita, Rabu 16 Desember 2015. Menurut pengakuan rekan korban, Muliadi menyelam ke dalam lubang itu dan tidak pernah muncul kembali.

"Kali ini korban meninggal terjadi lubang bekas tambang di Kutai Kartanegara," kata Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kalimantan Timur (Kaltim), Merah Johansyah, Kamis (17/12/2015).

Siswa SMK Geologi Pertambangan Tenggarong itu, kata Merah, menjadi korban ke-5 yang kedapatan tewas tenggelam di lubang bekas tambang Kukar dalam 5 tahun terakhir. Mayoritas korban tewas sebelumnya adalah anak-anak berusia di bawah 10 tahun.

Lokasi tenggelam itu berjarak 1 kilometer dari rumah dinas Bupati Kukar. Lubang seluas 3 hektare itu merupakan lahan milik PT Multi Harapan Utama. Lokasi tersebut sangat mudah dimasuki warga dan anak-anak melalui Gang Heram, tak jauh dari Jalan Raya Tenggarong, Kota Bangun.

Merah menyatakan tidak ada papan larang, rambu peringatan maupun pos penjagaan untuk mencegah masuknya warga ke lubang bekas tambang itu. Tim Jatam Kaltim yang mengecek kondisi air di lubang itu menemukan pH air 3,7 yang berarti sangat asam dan berbahaya.

"Menurut informasi warga, lubang sudah dibiarkan menganga sejak akhir tahun 2012. Reklamasi dan penutupan lubang bekas tambang juga tidak dilakukan," jelas dia.

Akibat kejadian itu, Merah menilai Kabupaten Kukar daerah yang berbahaya dengan adanya ancaman lubang bekas tambang batu bara bagi masyarakat di Kaltim. Kondisi hampir serupa terjadi di Samarinda setelah 13 orang menjadi korban tenggelam di lubang bekas tambang.

"Awal bulan lalu, ada yang tenggelam juga di Samarinda dan sekarang terjadi di Kukar. Totalnya ada 18 korban meninggal di Kaltim," ucap Merah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.