Sukses

Kepolisian New York Sebut Pelaku Ancaman Sekolah Orang Iseng

Pihak berwenang mengatakan mereka yakin pesan ancaman lewat email itu tidak kredibel dan kemungkinan hanya sebuah tipuan.

Liputan6.com, New York - Wali Kota New York Bill de Blasio dan pihak kepolisian dikabarkan menerima ancaman anonim yang sama dengan di Los Angeles untuk menutup sekolah-sekolah publik pada Selasa 15 Desember waktu setempat.

Namun, pihak berwenang mengatakan mereka yakin pesan ancaman lewat email itu tidak kredibel dan kemungkinan hanya sebuah tipuan.

De Blasio dan Komisaris Polisi Bill Bratton mengatakan beberapa wilayah lain secara nasional juga menerima ancaman email serupa pada hari yang sama. Tapi, petugas memastikan bahwa pelajar mereka tidak dalam bahaya.

"Sekolah kami aman. Anak-anak harus sekolah hari ini. Kami akan waspada. Tapi kita benar-benar yakin sekolah kita aman," jelas Wali Kota de Blasio seperti dikutip NBC, Rabu (16/12/2015).

Sementara Bratton mengatakan, adanya pembatalan proses belajar mengajar di Los Angeles setelah adanya ancaman itu yang melibatkan 640 ribu siswa, adalah reaksi yang berlebihan.

"Itulah yang sebenarnya diinginkan pelaku pengancaman," ujar dia.

Bratton mengatakan, orang yang menulis ancaman dan mengklaim sebagai pelaku jihad membuat kesalahan yang membuatnya terlihat sebagai orang iseng. Alasannya, pelaku mengeja kata Allah dengan huruf 'a' kecil.

Bratton yang pernah memimpin Departemen Kepolisian Los Angeles, menyindir bahwa si pengirim tampak seperti penggemar serial Homeland. "Kita tidak bisa membiarkan diri kita untuk menaikkan tingkat ketakutan," ujar dia.

Menurut sebuah kantor berita, yang memperoleh salinan email, ancaman itu memperingatkan setiap sekolah di New York dan Los Angeles akan diserang oleh pelaku dengan dipersenjatai bom, gas syaraf, pistol dan senapan mesin.

Sistem sekolah umum di New York City adalah yang terbesar di AS, dengan lebih dari 1,1 juta siswa memperoleh pendidikan di lebih dari 1.800 sekolah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini