Sukses

Bromo Menggeliat, Bandara Malang Ditutup Lagi

Abu vulkanik tipis keluar dari kawah Gunung Bromo.

Liputan6.com, Malang - Baru dibuka pada Senin pagi 14 Desember 2015, kini Bandara Abdurahman Saleh di Malang, Jawa Timur harus ditutup lagi lantaran aktivitas vulkanik Gunung Bromo. Penutupan yang terjadi sejak pagi ini berlaku hingga Rabu 16 Desember 2015.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara Abdurahman Saleh Malang, Suharno mengatakan, bandara ditutup untuk penerbangan mulai pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB sampai Rabu 16 Desember 2015 sekitar pukul 10.00.
 
"Alasannya sama, karena aktivitas Gunung Bromo. Besok pagi kita evaluasi lagi apakah dibuka atau tetap ditutup sementara," kata Suharno di Malang, Jatim, Selasa (15/12/2015).

Di Bandara Abdurahman Saleh Malang total ada 5 operator dengan 8 jadwal penerbangan setiap harinya. Dari seluruh jadwal itu, 2 di antaranya masih sempat mendarat tadi pagi. Sedangkan sisanya, ada yang di-cancel dan ada pula yang langsung dialihkan ke Bandara Juanda Surabaya.
 
Abu vulkanik tipis yang keluar dari kawah Bromo membuat langit di atas bandara menjadi hitam pekat. Kondisi ini bisa membahayakan penerbangan.

Bandara Abdurahman Saleh sempat menutup kegiatan penerbangan sejak Jumat 11 Desember 2015 sampai Minggu 13 Desember 2015. Namun Senin 14 Desember 2015, bandara itu sempat dibuka. Namun sudah harus ditutup lagi Selasa ini.

Hari ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Bromo merekam adanya gempa tremor dengan amplitudo maksimum 4-28 milimeter dan dominasinya 8 milimeter. Catatan ini meningkat dibanding hari sebelumnya yang dominannya tercatat hanya 5-7 milimeter saja.
 
Asap dari gunung dengan ketinggian 2.329 meter di atas permukaan air laut ini cenderung mengarah ke barat daya atau menuju ke Malang Raya dan sekitarnya. Kendati demikian, status gunung tetap dinyatakan Siaga level III.

Seperti disampaikan petugas PVMBG Pos Pantau Gunung Bromo, Akhmad Subhan.
 
"Kondisi masih aman, erupsi Gunung Bromo belum mengancam pemukiman penduduk. Sehingga statusnya belum perlu dinaikkan," kata Akhmad.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.