Liputan6.com, Nusa Dua - Agenda Bali Democracy Forum (BDF) berlanjut dengan sesi debat panel yang dipimpin Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dalam sesi ini, peserta sidang yang berasal dari 37 negara dan 1 organisasi internasional menyampaikan pendapatnya mengenai pelaksanaan demokrasi di negaranya.
Retno mengatakan, "Para peserta sepakat jika masing-masing negara memiliki keunikan dalam menjalankan demokrasi."
"Tidak ada one size fits all dalam penerapannya," ujar Retno dalam keterangan resmi, Jumat (11/12/2015).
Pandangan lain yang mengemuka, lanjut Retno, ialah demokrasi lebih dari sekadar pemilihan umum. Untuk itu, perlu langkah-langkah yang dapat memastikan kesinambungan dari proses tersebut.
Baca Juga
Sule Ungkap Rencana Mahalini Jadi Mualaf Jelang Menikah dengan Rizky Febian, Bakal Menjalani Rangkaian Kegiatan Islami
Mahalini dan Rizky Febian Jalani Prosesi Adat Bali Hari Ini Jelang Menikah, Izin pada Keluarga dan Leluhur untuk Hidup Bersama
Mahalini dan Rizky Febian Menikah Secara Adat Bali, Jalani Prosesi Mepamit dan Medharma Suaka
Baca Juga
"Langkah ini diwujudkan dengan tata kelola pemerintahan yang efektif melalui pemerintahan yang transparan dan akuntabel," imbuh Retno.
Terkait hal itu, sambung Retno, para peserta berharap agar tata kelola pemerintahan dapat mewujudkan kesejahteraan rakyat. Para peserta menekankan pentingnya pemajuan demokrasi yang inklusif serta berkesinambungan.
Dia turut menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan dunia global seperti korupsi, terorisme, perubahan iklim serta masalah kemiskinan.
Retno juga sempat menyampaikan pujian dari para peserta BDF atas demokrasi yang berjalan secara berkesinambungan di Indonesia. Upaya itu tampak dari kesuksesan Indonesia menyelenggarakan BDF di tahun ini maupun tahun sebelumnya.
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.