Sukses

Perdana, Malaysia Terima 3 Ribu Imigran Suriah

Malaysia dan Filipina sebelumnya memang sudah menyatakan bahwa tahun ini mereka akan menerima migran dari Suriah.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Malaysia menerima kedatangan gelombang pertama para imigran atau pengungsi Suriah, dari total 3.000 orang yang direncanakan diizinkan masuk ke negara itu.

"8 orang yang datang dalam gelombang pertama ini mempunyai saudara yang bekerja di Malaysia yang meminta tolong kepada pihak berwenang," demikian merurut laporan yang beredar seperti dikutip dari BBC, Kamis (10/12/2015).

Malaysia sebelumnya memang sudah menyatakan bahwa tahun ini mereka akan menerima migran dari Suriah. Meski negeri Jiran tak termasuk sebagai negara penandatangan PBB tentang pengungsi.

Filipina pun menyatakan sepakat, menurut media lokal pada bulan September, negara itu juga terbuka untuk menerima migran sesuai dengan pernyataan Presiden Benigno Aquino dan pejabat pemerintah.

Kendati demikian, Filipina yang termasuk negara penandatangan konvensi belum mengatakan berapa banyak migran Suriah yang akan mereka tampung.

Eropa menghadapi krisis dengan adanya ratusan ribu orang yang melarikan diri dari Suriah dan negara-negara lain untuk meminta suaka di benua itu.

"Malaysia yang penduduknya mayoritas beragama Islam, akan menerima 3.000 migran dari Suriah dalam 3 tahun ini untuk meringankan beban yang dialami Eropa," ucap Perdana Menteri (PM) Najib Razak.

Menurut The Malaysian Insider, 8 orang yang baru datang itu merupakan sanak saudara Mohamed Ibrahim dan Ali Abdul Nasser, dua orang asal Suriah yang telah bekerja sebagai pemotong rambut di Malaysia sejak tahun 2012.

Pihak berwenang di Malaysia mengungkapkan, izin berkunjung sementara akan diberikan bagi para warga Suriah yang tiba di negara itu pada Rabu 9 Desember malam waktu setempat.

Mengutip wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia, Nur Jazlan Mohamed, kedelapan orang tersebut belum dianggap pengungsi karena mereka belum diakui oleh PBB.

Australia mulai menerima 12.000 imigran Suriah telah lebih dulu pada November.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini