Sukses

Ketika Umat Kristiani Mengawal Tetangganya yang Akan Salat Jumat

Puluhan orang yang berasal dari gabungan 8 gereja itu menawarkan senyum dan jabat tangan mereka kepada umat Muslim yang lewat.

Liputan6.com, Houston - Suasana di jalan masuk Gereja Universalis Bay Area Unitarian dan Islamic Center Clear Lake di El Camino, Houston, Texas, Amerika Serikat pada Jumat 4 Desember 2015 waktu setempat, terlihat berbeda.

Hampir seratusan umat Gereja Unitarian Universalist tampak berdiri berjejer di jalan itu dengan membawa sejumlah poster. Mereka menyambut umat Muslim yang berjalan di tempat yang sama menuju masjid untuk menunaikan salat Jumat. Kebetulan, gereja dan masjid di El Camino ini memang bersebelahan.

Puluhan orang yang berasal dari gabungan 8 Gereja Unitarian Universalist itu menawarkan senyum dan jabat tangan mereka kepada umat Muslim yang lewat. Inilah bentuk pesan positif tentang toleransi beragama yang mereka kirim kepada seluruh warga AS.

(yourhoustonnews.com)

Kelompok umat dan pastor ini menganggap penting untuk mendukung para tetangga mereka di saat-saat tidak adanya toleransi dan salah pengertian, setelah berbagai serangan bermotifkan agama menjadi pemberitaan utama.

"Kami di sini untuk mengatakan pada masyarakat kita, Clear Lake adalah tempat yang lebih baik Karena Muslim tinggal di sini," kata salah seorang pendeta dari Bay Area Unitarian Universalist Church (BAUUC) Bruce Beisner, seperti dikutip yourhoustonnews.com, Sabtu (5/12/2015).

"Kami pikir keragaman agama adalah hal yang baik. Ini penting, karena kami menghormati semua orang beriman dan semua orang yang ingin perdamaian. Kami melihat hal itu ada dalam diri orang Muslim, dan kita tahu dari pengalaman staf kami dengan teman-teman kita di Islamic Center Clear Lake, bahwa mereka adalah orang-orang baik, tetangga yang baik," imbuh dia.

Agama Bukanlah Musuh

Tak hanya menenteng poster, kelompok ini juga menyebarkan tempat bagi warga untuk membubuhkan tanda tangannya pada pesan solidaritas. Pesan ini dikirim berantai ke rumah-rumah warga di El Camino sepanjang Jumat kemarin.

(yourhoustonnews.com)

"Ini merupakan cara yang sangat baik sebagai bentuk dukungan untuk tetangga Muslim mereka," kata Ketua Council on American-Islamic Relations (CAIR) Texas Kaleem Siddiqui. "Kita perlu melihat lebih banyak kebebasan untuk mencintai Amerika dan berdiri untuk sesama seperti ini," imbuh dia.

Sedangkan Presiden Asosiasi Universalis Unitarian Nasional, Peter Morales mengatakan, betapa pentingnya menjalin persatuan dan pemahaman dengan semua pemeluk agama.

"Islam atau agama lain bukan musuh, musuh adalah fundamentalisme radikal itu mendefinisikan satu kelompok sebagai 'baik dan murni' dan orang lain sebagai buruk, itu musuh," tegas Morales.

"Ada begitu banyak kebencian dan kesalahpahaman dan ketakutan. Orang-orang perlu diingatkan bahwa mayoritas umat Muslim, Yahudi, dan Hindu di dunia ingin hidup bersama dalam damai, namun pada kenyataannya tidak hidup bersama dalam damai," imbuh dia.

(yourhoustonnews.com)

Apa yang terjadi di El Camino memang sesuatu yang khusus. Pertemuan yang bernuansa positif itu sangat berbeda dengan berbagai demonstrasi anti-Islam di luar masjid-masjid di Texas selama beberapa bulan terakhir.

Tak heran kalau Wakil Imam Masjid di kota itu mengatakan, umatnya sangat tersentuh menyaksikan dukungan yang diberikan umat Kristiani tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.