Sukses

BNN: Jelang Tahun Baru, Jakarta Akan Dibanjiri Pasokan Sabu

Deddy menerangkan, negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand dan Filipina juga akan mengalami hal yang sama.

Liputan6.com, Jakarta - Narkotika jenis sabu dan jenis baru (New Pshycoactive Substance) diprediksi akan membanjiri Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia jelang malam Tahun Baru 2016.‬

Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Deddy Fauzy Elhakim mengatakan, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, sindikat akan mengeluarkan banyak pasokan dari gudang-gudang mereka karena permintaan pasar yang tinggi.‪

"Mendekati tahun baru, Jakarta akan diserang berbagai penyelundupan narkoba jenis sabu maupun New Pshycoactive Substance dari berbagai wilayah untuk merayakan tahun baru. Kota-kota besar lainnya juga sama," jelas Deddy di Gedung BNN, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (4/12/2015).

Deddy menerangkan, negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand dan Filipina juga akan mengalami hal yang sama. Apalagi saat ini sindikat narkotika, khususnya sabu, telah melebarkan sayap industrinya ke Asia Tenggara. Menurut penyelidikan, sindikat sabu asal Guangzhou sudah mendirikan pabrik sabu yang besar di Malaysia.

"Produsen sabu sekarang tak lagi hanya di Guangzhou. Tapi sudah menyebar mendekati pasaran. Salah satunya Malaysia. Sudah ada beberapa big kitchen lab di sana. Belum lagi Filipina dan sebagainya," terang Deddy.

Ia juga menjelaskan modus para sindikat menyelundupkan sabu. Jika dalam kuota kecil, maka sabu masuk dari pelabuhan-pelabuhan 'tikus'. Namun jika pasokan dalam jumlah besar, maka sabu akan masuk dari pelabuhan besar namun disamarkan misalnya dengan cartridge, onderdil motor, mesin pemotong atau aksesoris wanita.

"Kalau jumlahnya besar, biasanya masuk lewat pelabuhan-pelabuhan besar tapi disamarkan dengan berbagai cara, biasanya dengan kontainer. Tapi kalau jumlahnya kecil, dari pelabuhan 'tikus'," beber Deddy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini