Sukses

Polda Metro Jaya: Yang Punya Granat Hanya TNI dan Brimob Polri

Hingga saat ini serpihan granat jenis manggis yang dilempar ke gedung perkantoran di Duren Sawit masih dalam pemeriksaan.

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya terus mengusut pelaku pelemparan granat di gedung perkantoran Multipiranti Graha, Jalan Raden Inten, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Sementara hingga saat ini serpihan granat jenis manggis tersebut juga masih dalam pemeriksaan Pusat Laboratorium Forensik Polri. Sehingga penyidik belum dapat menyimpulkan hasil pemeriksaan tersebut.

"Serpihan granat diambil untuk penyelidikan. Tetapi laporan dari laboratorium forensik belum keluar‬," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Muhammad Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (20/11/2015).

Iqbal mengatakan, yang berwenang memiliki granat hanyalah TNI dan Brimob Polri. Itu pun kegunaaannya hanya untuk kebutuhan pertahanan.

‪"Granat digunakan secara umum hanya untuk pertahanan saja. Yang punya sudah pasti TNI atau Polri saja. Polri pun hanya Brimob," tutur mantan Kapolres Metro Jakarta Utara ini.

Pada Senin 16 November 2015 pukul 03.30 WIB, 2 satpam gedung perkantoran Multipiranti Graha di Duren Sawit, Jakarta Timur dikejutkan oleh ledakan keras yang bersumber dari lobi depan gedung. ‬

‪Saat itu, seorang satpam bernama Slamet tengah berada di pos dekat gerbang. Sementara rekannya, Mulana sedang bersantai sambil mengisi daya baterai ponselnya di lobi gedung.‬

‪Mulana pun terkena pecahan kaca dan granat, karena hanya berjarak sekitar 2 meter dari sumber ledakan. Dia menderita luka sobek di dada, tangan, dan kakinya hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Islam Pondok Kopi. ‬

‪Polisi belum mendapatkan gambaran pelaku karena tidak ada saksi mata dan CCTV atau kamera pengintai di sekitar lokasi kejadian.‬

‪Setelah lebih dari 6 jam melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menyimpulkan granat tersebut jenis manggis. Sementara pelaku diduga sudah profesional dan terlatih menggunakan alat peledak tersebut. (Ndy/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.