Sukses

Musim Hujan, Warga Lereng Bukit di Padang Terancam Longsor Batu

Selama 2015 sudah 2 kali batu menggelinding dari atas bukit menghantam rumah warga.

Liputan6.com, Jakarta - Warga yang bermukim di lereng perbukitan di Padang, Sumatera Barat, diminta siaga terhadap bencana banjir dan longsor. Apalagi mengingat saat ini sudah masuk musim hujan dan berpotensi banjir serta longsor.

Namun selain 2 bencana itu, masih bahaya lain yang patut diwaspadai warga.

"Warga juga harus mewaspadai potensi bahaya lain, seperti batu menggelinding di Bukit Karan, Mata Airi," kata Camat Padang Selatan, Fuji Astomi, di Padang, Kamis (19/11/2015) seperti dikutip dari Antara.

Dia mengatakan selama 2015 sudah terjadi 2 kali batu menggelinding dari atas bukit menghantam rumah warga di kecamatan itu.

"Sebelumnya pada Selasa, 4 Agustus 2015 pukul 05.30 WIB, 2 batu berdiameter 2,5 meter menggelinding dan menghantam 2 rumah warga Kelurahan Mata Air. Pada Senin, 16 November 2015 pukul 05.15 WIB, 2 buah batu berdiameter 8 meter dan 5 meter juga menghantam rumah warga di Kelurahan Rawang," tutur Fuji.

Fuji mengatakan tidak ada korban jiwa dalam 2 kejadian itu. Kebetulan saat peristiwa tersebut terjadi para pemilik rumah sedang tak berada di kediamannya.

"Saya rasa 2 kejadian itu sudah cukup untuk memberikan peringatan bagi warga. Adapun kami dari kecamatan telah mengoordinasikan ancaman ini kepada BPBD setempat," tutur dia.

Batu Menggelinding

Sejak 16-18 November 2015, anggota TNI, Polri, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang, dan BPBD-PK Kota Padang intensif melakukan evakuasi beberapa batu besar di Bukit Karan, Kelurahan Rawang.

"Batu yang dievakuasi oleh petugas merupakan batu besar yang berpotensi menggelinding dan mengancam permukiman warga," tutur dia.

Ia mengatakan telah mendirikan posko bencana setelah batu besar menggelinding dari Bukit Karan dan merusak sebuah rumah warga.

"Kami harapkan posko ini bisa menjadi tempat evakuasi sementara seandainya kembali terjadi batu menggelinding dari badan bukit," kata dia.

Menurut saat ini masih ada beberapa batu besar di Bukit Karan yang sewaktu-waktu siap mengancam warga. (Ndy/Mut)**

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.