Sukses

Honor Dipangkas, Belasan Driver Demo Kantor Go-Jek

Para driver Go-Jek menuding, pemotongan dilakukan untuk biaya seragam dan atribut.

Liputan6.com, Jakarta - Belasan driver atau pengemudi Go-Jek siang ini menggelar unjuk rasa di depan Kantor PT Go-Jek Indonesia di Jalan Kemang Selatan No 99, Jakarta Selatan.

Seperti pantauan Liputan6.com, Senin (16/11/2015), unjuk rasa itu terkait dugaan pemotongan honor driver antara Rp 30-40 ribu.

Mereka menuding, pemotongan dilakukan untuk biaya seragam dan atribut. Mereka menyebut bahwa tindakan itu tidak sesuai dengan perjanjian.

Dalam aksinya, para driver membawa poster berisi tuntutan mereka. Di antaranya bertuliskan "Go-Jek seruput nyawa drivernya sedikit demi sedikit", "Banyak maling nih di kantor," dan "Go-Jek karya anak bandit".

Namun sekitar pukul 10.20 WIB, manajemen meminta perwakilan pengunjuk rasa masuk dan berdialog di dalam kantor. Namun, pertemuan ini berlangsung tertutup.

Sementara puluhan polisi dari Polres Metro Jakarta Selatan terus mengawal unjuk rasa damai ini.

Pemotongan Perlengkapan

Sementara, pihak manajemen Go-Jek menyebutkan, pemotongan ini sudah disosialisasikan kepada para driver sebelumnya. Pemangkasan ini untuk biaya seragam, jaket, helm, ponsel, hingga motor.

Vice Presiden Operasional PT Go-Jek Indonesia Tadeus Nugraha membenarkan, pihaknya memotong honor pengemudi Rp 40.000 selama 2 pekan. Pemotongan itu untuk cicilan kredit ponsel yang tidak terdebit beberapa hari karena perubahan sistem.

"Memang sempat ada masalah di sistem sehingga cicilan handphone yang seharusnya per hari jadi tidak terpotong. Saat sistemnya benar, ada pemotongan beberapa hari," kata Tadeus saat ditemui di kantor Go-Jek, Kemang.

"Jadi pemotongan untuk 10 hari kerja, 5 hari setiap sepakan," sambung dia.

Tadeus menjelaskan, sebenarnya besaran potongan bervariasi, sesuai jenis ponsel yang dimiliki pengemudi. Potongan cicilan ponsel pengemudi antara Rp 7 ribu sampai Rp 14 ribu, sesuai pilihan ponsel si pengemudi.

"Jadi, terserah driver mau milih yang mana. Kalau Rp 40.000, itu untuk handphone yang cicilan per harinya Rp 8.000. Jadi, Rp 40.000 itu untuk cicilan 5 hari kemarin yang belum sempat terpotong," tandas Tadeus. (Rmn/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.