RI Yakin Jadi Anggota Tak Tetap DK PBB Meski Ada Saingan

Liputan6.com, Jakarta - Ambisi Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB (DK PBB) mendapat respons positif dari negara-negara anggota perhimpunan antarbangsa itu. Indonesia rencananya mencalonkan diri untuk masa tugas 2019-2020.

Keterangan mengenai banyaknya dukungan yang datang ke Indonesia, disampaikan oleh Direktur Jenderal Multilateral, Hasan Kleib. Dia menyebut dukungan tersebut berasal dari sejumlah negara di beberapa bagian dunia.

"Kita kan sudah 3 kali (jadi angota tidak tetap DK PBB), pada tahun 1973-1974, 1994-1996, 2007-2008 sekarang kita mencanangkan diri untuk 2019-2020," jelas Hasan di Jakarta, Selasa (10/11/2015).

"Dukungan dari Eropa banyak, Amerika Latin juga. Eropa contohnya (negara yang beri dukungan) negara-negara anggota UE (Uni Eropa) yang jadi anggota tidak tetap DK PBB memberikan dukungan pada kita. Kita sudah pernah dukung mereka," tutur Hasan.

Hasan menambahkan, sampai saat ini untuk pencalonan itu, Indonesia tidak berjalan sendiri. Sudah ada negara yang mencalonkan diri untuk posisi dan periode sama.

"Sudah ada dua calon (anggota tidak tetap DK PBB 2019-2020) Indonesia dan Maladewa sekarang," jelasnya.

Walau begitu, Hasan tetap yakin Indonesia akan mendapat posisi tersebut. Keyakinan ini didasari faktor banyaknya dukungan yang didapat Indonesia.

"Pemilihan 2018 bulan Oktober tapi kita terus upayakan dukungan dan optimistis dalam konteks perolehan suara karena banyak dukungan itu," papar Hasan.

"Ada tiga dukungan timbal balik, dukungan unilateral kita tak kasih apa pun tapi mereka kasih dukungan seperti di ASEAN ada gentleman agreement dan dukungan lisan, tertulis. Dari hal itu kami optimistis, tapi kita harus alert ini terus sampai 2018, sekitar Juni, juli September," pungkas Hasan. (Tnt/Ein)*