Sukses

Ahok: Musrenbang Cuma Duduk Bosan Saya, Langsung Eksekusi Saja

Ahok membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Regional Jawa-Bali di Balai Kota, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Regional Jawa-Bali di Balai Kota, Jakarta. Namun, pria yang karib disapa Ahok itu mengaku bosan mengikuti acara ini dalam 3 tahun terakhir.

"Maaf, Musrenbang ini jangan cuma duduk, bacakan deklarasi. Bosan saya 3 tahun gitu terus," kata Ahok di Balai Kta, Jakarta, Kamis (5/11/2015).

Dia ingin acara ini tak cuma duduk dan membacakan deklarasi. Mantan Bupati Belitung Timur itu berharap Musrenbang kali ini langsung membahas program apa saja yang akan diintegrasikan. Bila perlu langsung tentukan anggaran dan eksekusi secepatnya.

"Langsung saja periksa APBD kami mana yang boros mana yang tidak pantas, lapor ke Bappeda tembuskan ke saya kita eksekusi. Misalnya di APBD kami ada proyek Rp 100 miliar, padahal kalau bapak-ibu kerjakan Rp 20 miliar selesai itu kita potong, kita serahkan ke bapak-ibu," tutur Ahok.

Ahok mengatakan, kerja sama tidak terbatas bidang kerja. Contohnya kerja sama teknologi. Bukan tak mungkin kerja sama langsung bisa terjalin lewat Musrenbang ini.

"Teknologi harus saling berbagi bagaimana cara kerja cepat, murah. Semua bisa saling berbagi. Jadi jangan hanya kumpul saja, tapi bisa eksekusi, duduk bareng, susun anggaran bareng, tinggal bilang saja kalau masuk akal dan DKI mampu, pasti kita bantu," pungkas Ahok.

Musrenbang Regional Jawa-Bali ini diikuti oleh perwakilan pemerintah dari 7 provinsi. Yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Bali. Pembahasan utama pada Musrenbang kali ini adalah soal Ruang Terbuka Hijau (RTH), Ruang Terbuka Biru (RTB), dan pengolahan sampah. (Ndy/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini