Sukses

DPD RI Dorong Penguatan Ekonomi Kreatif di NTT

Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki banyak potensi yang dapat diandalkan untuk mensejahterakan rakyat

Liputan6.com, Jakarta Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki banyak potensi yang dapat diandalkan untuk menyejahterakan rakyat. Mulai dari potensi wisata bahari yang indah, tenun ikat yang dikenal dunia, potensi sumber daya mineral yang melimpah dan tanaman cendana yang menjadi identitas kebanggaan NTT.

Namunmenurut Wakil Ketua DPD GKR Hemas, peluang tersebut belum didukung dengan kebijakan pengelolaan yang profesional dari pihak pemerintah daerah. 

"Semuanya itu tidak akan mampu dikelola dengan baik apabila SDM di NTT tidak memiliki akses yang baik pada pendidikan," ujar GKR Hemas saat acara Rapat Sinkronisasi Aspirasi Daerah antara Anggota DPD RI Provinsi NTT dengan masyarakat NTT di Kupang, Kamis (20/08/2015).

Oleh sebab itu, GKR Hemas mendorong Provinsi NTT untuk menjadikan pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi motor pembangunan daerah. Ia juga berharap pemerintah dapat memberikan perhatian khusus terhadap pembangunan di kawasan Indonesia timur, khususnya pembenahan infrastruktur.

"Presiden yang berhasil adalah yang memerhatikan daerah-daerah di kawasan Indonesia timur, salah satunya NTT yang memiliki potensi besar dalam upaya menyejahterakan rakyat NTT," ucap GKR Hemas.

Hal senada disampaikan anggota DPD RI asal NTT Abraham Liyanto. Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di NTT harus terus diperjuangkan melalui penyusunan RUU Ekonomi Kreatif.

"Kami sedang susun RUU Ekonomi Kreatif yang akan menjadi payung hukum untuk seluruh pelaku ekonomi kreatif," ungkap Abraham.

Anggota DPD RI asal NTT Ibrahim Agustinus Medah menilai tantangan ke depan yang dihadapi oleh rakyat NTT adalah menyinergikan antara konsep ekonomi kerakyatan dengan ekonomi kreatif, sehingga tercipta pondasi ekonomi yang kuat dan dinamis untuk mencapai kesejahteraan.

"Pemerintah harus berpikir out of the box. Tanggalkan semua cara berpikir yang lama dan mencoba cara baru. Jika sulit dilakukan pemerintah, gunakan expert. Intinya, bagaimana menghasilkan skema program, pengelolaan, kelembagaan dan pendanaan pengembangan ekonomi yang berbasis pada gagasan ekonomi kreatif," jelas Ibrahim.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini