Sukses

Sekjen PDIP: Saatnya Memulai Kembali Revolusi Mental

Hasto mengatakan, reformasi yang berlangsung saat ini tanpa melalui pendekatan kebudayaan dan kehilangan akar sejarah pendirian bangsanya.

Liputan6.com, Yogyakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, revolusi mental harus dimiliki dan terus bergelora dari dalam diri pemuda. Revolusi mental ini harus didasarkan pada perjuangan ketika gagasan tersebut pertama kali disampaikan Bung Karno pada 1957.

"Saya percaya, kini saat yang tepat untuk memulai kembali revolusi mental melalui nation and character building," kata Hasto dalam Seminar Kebangsaan, Kepemudaan dan Revolusi Mental yang diselenggarakan Pusat Studi Kebudayaan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Senin 15 Juni 2015.

Hasto mengatakan, reformasi yang berlangsung saat ini tanpa melalui pendekatan kebudayaan dan kehilangan akar sejarah pendirian bangsanya. Sementara, pendekatan kebudayaan memerlukan proses yang menyatu dengan seluruh tradisi rakyat Indonesia.

Dia menilai, tanpa pendekatan kebudayaan ini, maka reformasi menjadi keropos, kehilangan jati diri, dan krisis identitas.

"Seluruh sumber kebudayaan Indonesia yang unik, akrab dengan alam, dan sebagai pengejawantahan dari negara agraris dan sekaligus negara maritim, adalah modal pembangunan kembali jati diri bangsa," papar Hasto.

Dia juga mengatakan, generasi muda menjadi tumpuan bangsa dan menjadi kunci kemajuan bangsa. Agar berhasil memajukan bangsa, perlu perhatian yang besar kepada generasi muda untuk membangun Indonesia dengan keseluruhan jati diri kebudayaannya.

"Membangun kembali Indonesia tidak bisa dilakukan tanpa perhatian yang sungguh-sungguh terhadap masa depan generasi mudanya. Pemuda-pemudi Indonesia dengan karakternya yang progresif, idealis, patriotik, dan haus akan ilmu pengetahuan harus terus diciptakan," ucap alumni UGM itu.

Hasto Kristiyanto berharap, pemuda Indonesia menjadi pelopor. Pemuda ini harus digembleng dengan nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa. (Mvi/Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.