Sukses

Uang Tunai Terbatas, Alasan Lion Air Tak Beri Makan Penumpang

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menyatakan bukan perkara mudah menyediakan makan dan minum bagi seluruh penumpang Lion Air yang delay.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah penumpang Lion Air yang mengalami penundaan (delay) penerbangan mengaku tidak diberikan makanan dan minuman oleh pihak Lion Air. Hal itu kemudian menyebabkan Lion Air dituding tidak memperhatikan nasib penumpang yang telantar karena delay.

Secara tersirat, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengakui hal tersebut. Namun, dia menyatakan bukan perkara mudah menyediakan makan dan minum bagi seluruh penumpang Lion Air yang mengalami penundaan penerbangan.

"Untuk menyediakan makan dua ribu orang itu nggak gampang," sebut Edward di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (20/2/2015).

Menurut dia, salah satu faktor sulitnya pihak Lion Air menyediakan makanan bagi ribuan penumpang korban delay itu karena keterbatasan uang tunai. Sementara, Lion Air juga harus mengembalikan uang (refund) tiket kepada penumpang yang membatalkan penerbangan. Sementara, Kamis 19 Februari kemarin bank tutup karena libur Imlek.

Ditambahkan Edward, alasan kekurangan dana tunai itu juga disebabkan banyaknya pembelian tiket pesawat secara online.

"Pembeli banyak yang beli pakai internet," sambung dia.

Namun, dipastikan pihak Lion Air tidak akan tinggal diam. Mereka akan mengevaluasi permasalahan tersebut. "Selama ini kita memang akan lakukan apa yang harus kita antisipasi," pungkas Edward.

Pada Kamis 19 Februari kemarin, salah seorang penumpang Lion Air dengan nomor penerbangan JT0218 tujuan Medan, mengaku harus menginap dan tidur di ruang tunggu G3 Bandara Soekarno-Hatta karena delay. Padahal ia sedianya berangkat pada pukul 22.00 WIB, Rabu 18 Februari 2015. Alih-alih diberi makanan dan minuman dari pihak Lion Air, ia mengaku harus membeli sendiri di kantin dalam bandara.

"Tak dikasih makan sama minum. Kita beli sendiri. Macam gelandangan kita. Tak ada keterangan sama sekali. Bagaimana ini? Tadi sampai ada petugas dipukul sama penumpang di dalam," ucap dia dengan nada tinggi.

Nasib yang sama juga dialami Tina (56). Ia dan 13 kerabatnya yang berencana ke Medan untuk penerbangan pukul 09.00 WIB tadi. Pukul 06.00 WIB dirinya telah berada di bandara. Namun, saat akan check-in ternyata banyak penumpang menumpuk karena tak bisa berangkat.

"seharusnya sudah tiba sekarang. Padahal ada pesta keluarga di Medan. Terpaksa kami alihkan beli tiket pesawat lain. Besok berangkat," kata Tina.

"Kami sudah ke dalam nunggu. Air satu tetes pun nggak ada diberi," imbuh Tina. (Tya/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini