Sukses

Djarot Minta PD Pasar Jaya Tak Hanya Urus Tanah Abang

Djarot meminta kepada PD Pasar Jaya agar tidak memperhatikan Pasar Tanah Abang saja.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidajat‎ meminta kepada PD Pasar Jaya untuk membuat konsep Pasar tematik. konsep pasar tersebut, menurut dia, dapat lebih menarik warga untuk berkunjung ke Pasar. Konsep pasar tematik yang dimaksud seperti Pasar Burung, Pasar Batu Akik, Pasar Ikan.

"Jadi punya ciri khas masing-masing. Kan itu bisa menarik pengunjung juga," ujar Djarot di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (13/1/2015).

Djarot meminta kepada PD Pasar Jaya agar tidak memperhatikan Pasar Tanah Abang saja. Sebab tidak hanya pasar tersebut yang tergolong besar. Pasar lainnya juga memerlukan perhatian.

"Pasarnya banyak sekali jumlahnya sampai 153 lokasi. Dan saya bilang PD Pasar Jaya jangan cuma lihat Pasar Tanah Abang saja, banyak yang butuh perhatian kita juga," tegas Djarot.

Menurut dia, pasar tradisional tidak perlu khawatir dengan keberadaan pasar modern. Sebab pasar tradisional memiliki daya tarik tersendiri yang tidak dimiliki oleh pasar-pasar modern maupun pusat perbelanjaan seperti mal.

Perbedaan paling mencolok, lanjut Djarot, yaitu aktivitas tawar-menawar yang menjadi ciri khas pasar tradisional, sedangkan di pasar modern aktivitas jual beli hanya terjadi antara manusia dengan label saja.

"Di pasar tradisional juga masih ada kegiatan tawar-menawar, itu yang menarik," kata mantan Walikota Blitar tersebut.

Selain itu, Djarot juga menginstruksikan agar PD Pasar Jaya mengatur distribusi barang yang masuk ke Jakarta khususnya untuk produk sayur dan buah agar barang yang masuk ke pasar sudah dalam keadaan bersih.

"Misalnya kelapa yang masuk Jakarta tidak lagi dengan kulitnya. Itu akan mengurangi banyak sampah yang masuk," ucap Djarot.

Tidak hanya sayur mayur, pengolahan daging juga menjadi sorotan mantan Walikota Blitar itu. Dia pun meminta agar daging yang masuk ke Jakarta tidak lagi dalam bentuk hewan, melainkan daging karkas. Kata dia, Hewan harus dipotong di daerah produsen, seperti Lampung dan Banten. (Riz/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.