Sukses

Polisi Muslim Jadi Korban Teror Berdarah di Kantor Charlie Hebdo

Sebanyak 12 jiwa melayang dalam insiden penembakan di kantor majalah Prancis Charlie Hebdo, 7 Januari 2015 siang.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 12 jiwa melayang dalam insiden penembakan di kantor majalah Prancis Charlie Hebdo, 7 Januari 2015 siang. Di antara 12 orang itu terdapat seorang muslim yang berprofesi sebagai polisi.

Ahmed Merabet, namanya. Pria berusia 42 tahun itu disebut-sebut sebagai korban penembakan pertama. Saat itu Merabet tengah berpatroli di sekitar kantor Charlie Hebdo. Selain dia, berikut nama 11 korban dalam insiden penembakan ini, seperti dikutip dari laman Mashable.com, Kamis (8/1/2015):

1. Pemimpin Redaksi Stephane Charbonnier

Pria berkacamata yang karib disapa Charb itu mendapat perlindungan dari polisi pasca-pengeboman kantor Charlie Hebdo pada 2011 lalu. Insiden kala itu dipicu pemuatan karikatur Nabi Muhammad.

2. Kepala Kartunis Jean Cabut

Pria berusia 76 tahun ini dikenal dengan nama pena, Cabu. Dia berusia sekitar 15 tahun kala gambar pertamanya terbit di harian lokal di Reims. Selama karirnya dia disebut-sebut sudah menghasilkan sekitar 35 ribu gambar.

3. Kartunis Bernard Velhac

Pria berkacamata ini dikenal dengan nama pena Tignous. Sama seperti Charb, Velhac juga identik dengan pandangan sayap kirinya dan kritik pedas soal kapitalisme pasar. Dia adalah anggota dari kelompok seniman Cartoonist for Peace. Komik terakhirnya berjudul Five years under Sarkozy.

4. Kartunis Georges Wolinski

Wolinski adalah kartunis Tunisia. Surat kabar harian Le Monde menyebutkan Wolinski sebagai contoh hidup soal kebebasan pers. Ia juga dianggap sosok 'ayah' bagi sesama kartunis. Dia mulai menggambar kartun sejak dekade 1960-an.

5. Ekonom Prancis, Bernard Maris

Maris merupakan ekonom, penulis, dan kolumnis di Charlie Hebdo yang dikenal dengan nama pena Paman Bernard. Usianya 68 tahun.

6. Kartunis Philippe Honoré

Pria 73 tahun ini bergabung dengan Charlie Hebdo sejak 1992. Setiap minggunya, sekitar 2-3 gambarnya diterbitkan, khususnya yang bertemakan teka-teki.

Kartunis berbakat ini menerbitkan kartun pertamanya pada usia 16 tahun. Karya pria berjanggut itulah yang terakhir dipampang akun Twitter Charlie Hebdo sebelum insiden penembakan tersebut, yang menyindir pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.

Selanjutnya: Tamu Hingga Petugas Bangunan...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Penembakan di Kantor Charlie Hebdo

7. Copy Editor, Mustapha Ourrad

Ourrad lahir di Aljazair sebelum akhirnya pindah ke Prancis saat usianya 20 tahun.

8. Kolumnis Elsa Cayat

Cayat adalah seorang penulis, psikiater, dan psikoanalis yang menulis esai untuk Charlie Hebdo 2 kali dalam sebulan.

9. Petugas Pemeliharaan Bangunan Frédéric Boisseau

Pria berusia 42 tahun yang merupakan ayah 2 anak ini dikabarkan ditembak setelah para pria bersenjata menanyakan lokasi kantor Charlie Hebdo.

10. Michel Renaud, seorang tamu

Renaud adalah penulis di Carnet de Voyage, sebuah jurnal perjalanan. Dia berada di kantor Charlie Hebdo pada Rabu nahas itu untuk membicarakan suatu proyek. Renaud juga merupakan teman dari kartunis Jean Cabut. Kabarnya dia menjadi tamu kerhormatan dalam edisi terbaru Charlie.

11. Polisi, Franck D

Usianya 49 tahun. Dia disebut-sebut sebagai petugas kepolisian kedua yang terbunuh dalam serangan itu. Media Prancis mengabarkan, Franck merupakan anggota polisi layanan perlindungan khusus (SPHP) yang ditugaskan menjaga Stéphane Charbonnier.

Insiden teror penembakan yang menargetkan kantor Majalah Prancis Charlie Hebdo membuat masyarakat panik juga sedih. Mereka tak menyangka aksi teror berdarah bisa terjadi di Paris, siang bolong lagi.

Pemerintah Prancis pun telah menerapkan level kesiagaan tertinggi atau Alerte Attentat untuk wilayah Ile-de-France, pasca-serangan teror di Kantor Majalah Charlie Hebdo, pada 7 Januari 2015.

Charlie Hebdo dikenal sering memicu kontroversi dengan artikel maupun kartun bernada satire atau menyindir pemimpin politik maupun menyenggol masalah-masalah yang sensitif bagi umat beragama.  Media itu juga pernah memuat karikatur Nabi Muhammad. Tweet terakhir mereka menyindir Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin ISIS -- kelompok militan yang merajalela di Suriah dan Irak. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.