Sukses

Basarnas: TNI AL Temukan Pintu Darurat AirAsia QZ8501

Di antara beberapa serpihan yang ditemukan, ada objek yang sangat mirip pintu darurat pesawat.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI F Henry Bambang Sulistyo menjelaskan soal penemuan serpihan diduga pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Dia mengatakan, di antara beberapa serpihan yang ditemukan, ada objek yang sangat mirip pintu darurat pesawat. Kata dia, kemungkinan serpihan itu berasal dari pesawat AirAsia QZ8501.

"TNI AL melihat benda terapung emergency exit door (pintu darurat pesawat)," ujar Henry di Kantor Pusat Basarnas, Kemayoran, Jakarta, Selasa (30/12/2014).

Dalam gambar yang ditunjukkan Basarnas di ruang konferensi pers, disebutkan pintu darurat itu ditemukan oleh pesawat Hercules C-130 TNI AU pada Selasa siang tadi, sekitar pukul 12.40 WIB.

Sambil menunjukkan gambar, Henry menjelaskan, serpihan yang ditemukan pada 95% rotasi di area pencarian diduga kuat berasal dari pesawat AirAsia Qz8501.

"Dari komunikasi komandan-komandan unsur atas penglihatan menyatakan bahwa itu emergency exit door. Oleh karenanya lokasi itu dan benda-benda itu bagian dari pesawat yang kita cari," tandas Henry.

Sebelumnya, Panglima Komando Operasi Angkatan Udara Marsekal Muda Agus Dwi Putranto mengatakan, berdasarkan pengamatan udara Selasa, puing yang ditemukan bentuknya mirip perosotan karet darurat dan pintu pesawat. Namun, belum dipastikan apakah serpihan itu terkait dengan AirAsia yang hilang.

"Kami menjumpai sekitar 10 objek besar, dan beberapa lainnya berwarna putih yang tak bisa ditangkap dengan menggunakan lensa kamera foto," kata Dwi Putranto. "Posisinya sekitar 10 kilometer dari lokasi di mana pesawat AirAsia QZ8501 kali terakhir tertangkap radar.

Fotografer AFP yang mengabadikan gambar-gambar serpihan tersebut terapung di bawah laut, mengatakan bentuknya mirip seperti jaket pelampung dan tabung oranye yang diduga perosotan karet darurat. (Mut)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini