Sukses

Maruarar PDIP: Menyetujui Perppu Pilkada Jadi Kado Tahun Baru

Anggota DPR RI Fraksi PDIP Maruarar Sirait mengatakan, selama 3 bulan terakhir anggota DPR belum menunjukan kerjanya.

Liputan6.com, Jakarta - Polemik Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang atau Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pilkada langsung masih bergulir. PAN dan Partai Golkar telah mendukung Perppu ini. Namun Golkar tetap menjalankan rekomendasi Munas IX di Bali yang menolak aturan itu, sementara PKS belum menentukan sikap.

Anggota DPR RI Fraksi PDIP Maruarar Sirait berharap agar seluruh fraksi di parlemen kali ini bisa menunjukkan sikap persatuan dengan menyetujui Perppu Pilkada langsung itu, sebagai kado pergantian 2015 kepada rakyat.

"Saya pikir ini kesempatan DPR memberikan kado tahun baru kepada rakyat, bahwa ini lho kita bisa satu di sini," kata pria yang karib disapa Ara ini di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (11/12/2014).

Menurut Maruarar, momen pembahasan Perppu Pilkada langsung ini bisa menjadi peluang bagi para anggota dewan untuk mengubah persepsi masyarakat terhadap parlemen. Sebab, selama ini DPR RI dicap buruk oleh rakyat.

"Ini kesempatan DPR memberikan kado terbaik untuk rakyat, untuk mengubah persepsi rakyat bahwa DPR kerap gontok-gontokan menjadi DPR yang menyerap aspirasi rakyat," kata Ketua DPP PDIP itu.

Anggota Komisi XI itu menilai, DPR RI periode 2014-2019 usai dilantik langsung muncul pertikaian antara Koalisi Merah Putih (KMP) dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang memperebutkan kursi pimpinan.

Alhasil, kata Maruarar, 3 bulan belakangan ini hanya dihabiskan anggota DPR RI untuk berseteru. Belum ada kerja yang terlihat dari anggota dewan, belum lagi Desember ini anggota DPR RI memasuki masa reses.

"DPR di selama 3 bulan jelek di mata publik. Belum kerja. DPR pasti tidak nyaman dengan persepsi publik begitu sangat negatif. Saya yakin warga punya harapan. Perppu Pilkada inilah harapan rakyat, keberanian untuk bertarung susah kita tunjukkan. Maka, keberanian bersatu juga perlu kita tunjukkan," pungkas Maruarar. (Rmn/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini