Sukses

JK Mau Lokasi Konstruksi Tak Kotor dan Macet Seperti Proyek MRT

JK menuturkan, anggaran pemerintah untuk pembangunan akan naik 2 kali lipat, mencapai Rp 400 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan, saat ini perkembangan konstruksi nasional sudah semakin meningkat, baik dari kemampuan insinyur maupun teknologi yang digunakan. Hal itu terlihat dari penggunaan crane yang sebelumnya dari negara asing dan sekarang sudah berasal dari dalam negeri.

"20 Tahun lalu bangunan tinggi di Jakarta, crane dari Hyundai, Shimizu, Mitsui, atau apapun sekarang hampir tak ada lagi. Kalau kita belajar, sekarang PP (PT Pembangunan Perumahan) atau Total, itu semua belajar," terang JK dalam Rapimnas Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia atau Gapensi, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (9/12/2014).

Meski sudah berkembang, JK meminta agar para kontraktor di Indonesia terus belajar. Ia ‎mau di masa mendatang, kontraktor dalam negeri bisa meniru kontraktor asal Jepang yang sedang mengerjakan proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.

"Saya kasih contoh Jepang yang kerjakan proyek MRT, Jalan Sudirman dan Thamrin ditutup tak ada kotoran jalan. Kalau kita yang tutup pasti ada kotoran dan macet. Ini jalan tak macet dan tak ada lumpur. Kita bisa belajar dari itu," tegas JK.

Ia menuturkan, anggaran pemerintah untuk pembangunan akan naik 2 kali lipat, mencapai Rp 400 triliun. Dari dana tersebut, JK meminta agar Kementerian Perumahan Rakyat dan Pekerjaan Umum untuk membuat pusat latihan.

"Gapensi (Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia) bersama PU harus bikin pusat latihan untuk update sistem. Teknologi bukan kemewahan. Ada bangunan dulu dibangun 3 tahun, sekarang 1 tahun karena teknologi," tandas JK. (Mvi/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.