Sukses

RS Tempat Isolasi Pasien Diduga Ebola Tertutup bagi Awak Media

Larangan terhadap media untuk melakukan peliputan dilakukan sejak Minggu siang kemarin menyusul dirawatnya pasien suspek ebola.

Liputan6.com, Madiun - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Soedono, Madiun, Jawa Timur, saat ini tertutup bagi awak media. Larangan terhadap media untuk melakukan peliputan dilakukan sejak Minggu 2 November siang kemarin menyusul dirawatnya pasien diduga ebola.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (3/11/2014), pihak rumah sakit menutup semua akses menuju ruang isolasi Wijaya Kusuma, tempat MS (29) warga Desa Nampu, Gemarang, Madiun, yang menjadi pasien suspect ebola dirawat.

Bahkan di beberapa titik sejumlah petugas keamanan diturunkan untuk berjaga-jaga. Mereka meminta para wartawan untuk tidak mengambil gambar. Belum diketahui secara pasti apa penyebab tertutupnya rumah sakit terhadap awak media.

Salah satu petugas keamanan RSUD dr Soedono Gatot Prandjoto mengatakan, larangan tersebut khusus untuk peliputan dan pengambilan gambar terhadap pasien suspect ebola. Rencananya siang ini tim dokter akan memberi penjelasan resmi terkait kepastian hal ini.

"Untuk sementara, ini perintah dari direktur dan dr Saiful. Untuk pengambilan gambar pasien suspect ebola, tidak diperbolehkan, menunggu sampai jam 11 nanti," ujar Gatot.

Sementara kondisi GN pasien diduga suspect ebola asal Desa Bendo, Pare, Kediri, Jawa Timur berangsur membaik. Suhu badan yang sebelumnya mencapai 38 derajat celsius kini sudah dalam  kisaran normal.

Dari 3 kali hasil pemeriksaan darah di laboratorium RSUD Pelem Pare, fungsi liver, ginjal, dan sel darah merah normal tak seperti indikasi pasien terinfeksi ebola.

Minggu 2 November kemarin, petugas kembali mengambil sampel darah pasien diduga suspect ebola untuk diperiksa di laboratorium Dinas Kesehatan Jawa Timur. Bila hasil uji yang diperkirakan selesai hari ini negatif, maka pasien tersebut akan diijinkan pulang dalam waktu dekat.

GN yang baru datang dari Liberia sempat diduga suspek ebola karena mengalami sakit dengan suhu badan tinggi dan nyeri pada tenggorokan. (Yus)

Baca juga:

Jumlah Korban Tertinggi, Liberia Buka Pusat Perawatan Ebola

Kondisi Pasien Suspect Ebola Kediri Membaik

Detik-detik Penemuan Jasad WNI Korban Pembunuhan Sadis di Hong Kong

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini