Guruh PDIP: Jokowi Ingin Pilih Menteri Sesuai Hatinya

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi membatalkan rencana pengumuman para menterinya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu 22 Oktober 2014 malam. Padahal, sejumlah persiapan telah maksimal dilakukan.

Hal ini pun menimbulkan sejumlah tanggapan dari berbagai kalangan. Politisi PDIP Guruh Soekarnoputra menilai, pengunduran pengumuman calon menteri itu lantaran Presiden Jokowi mengedapankan asas kehati-hatian.

"Intinya Pak Jokowi memegang asas kehati-hatian sebelum melangkah dan mengumumkan, tentu semuanya juga dinegosiasikan sebaik-baiknya dengan asas kehati-hatian," ujar Guruh di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/10/2014).

Jokowi sebelumnya menyerahkan 43 nama calon menteri ke KPK dan PPATK untuk diverifikasi. Dari hasil itu, KPK memberikan tanda merah kepada 8 calon menteri tersebut lantaran ditengarai bermasalah dengan kasus hukum. Karenanya, kata Guruh, Jokowi dinilai perlu mengganti nama tersebut.

"Bahwa memang ada beberapa nama yang dapat rapor merah. Yah, tentukan harus dicari pengganti dan sebagainya," jelas dia.

Saat ditanya, kapan Jokowi akan mengumumkan. Dia pun enggan membeberkan. "Pak Jokowi ingin memilih sesuai dengan pikiran dan hatinya. Saya kan tidak tahu, kan Pak Jokowi bilang secepatnya," tandas dia.

Sehari usai dilantik menjadi presiden, Jokowi menegaskan akan segera mengumumkan para menterinya. Meski begitu, dia tidak menyebut waktu pasti pengumuman itu.

"Secepatnya," kata Jokowi setelah kunjungan Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 21 Oktober 2014.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan, dia dan Jokowi masih sibuk melakukan penilaian terhadap calon-calon menterinya. Namun dia menyatakan, tak lama lagi kabinet Jokowi-JK bakal diumumkan.

"Harus kita rampungkan, bukan hanya nama tapi mengecek lagi, 1-2 hari lagi biar mantap," kata JK dalam wawancara di acara 'Mata Najwa' Metro TV, Rabu 22 Oktober 2014.

"Saya kira minggu ini (nama menteri diumumkan). Tunggu saja," tukas JK. (Mut)