Sukses

Jokowi Boyong 10 Pengawal dan Ajudan dari Balaikota ke Istana

Mereka yang diboyong adalah orang-orang yang selama ini membantunya mengatur persoalan administrasi dan mengawalnya blusukan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi membawa orang-orang kepercayaannya selama bekerja di Balaikota DKI Jakarta untuk ikut mendampinginya di Istana.

Mereka yang diboyong adalah orang-orang yang selama ini membantunya mengatur persoalan administrasi dan mengawalnya dalam setiap blusukan.

"Yang ikut bapak ke istana 7 orang polisi Brimob yang selama ini ikut  blusukan, lalu 2 asisten pribadi bapak dari PNS DKI, Haris Hutajulu, sama saya (Pradista Machdala), dan satu lagi Mas Devid (Devid Agus Yunanto)," ujar salah seorang asisten pribadi Jokowi selama menjabat gubernur DKI, bernama Pradista Machdala, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa, (21/10/2014).

Selain 10 orang tersebut, Jokowi meminta bantuan 2 dokter yang rutin mengecek kesehatannya. Dokter umum dan dokter gigi.

"‎Dokter pribadinya yang dokter pemprov adalah dokter Frans, dokter Vivi," ujar Praja IPDN angkatan 19 itu.

Dista, sapaan Pradista mengatakan, dirinya menilai permintaaan Jokowi kepada dirinya dan 9 orang lainnya lantaran Pak Presiden sudah menjadikan mereka sebagai orang-orang kepercayaannya dan dianggap mempunyai kinerja yang baik.

"Ya saya sendiri sih nggak tau pasti, cuma suruh bapak ikut. Ya saya siap-siap aja. Mungkin karena beliau udah percaya sama kita," kata dia.

Lalu, apakah pekerjaannya nanti selama berada di istana tetap sama seperti saat dirinya mengawal Jokowi selama menjadi asisten pribadi gubernur DKI? Dista sendiri mengaku belum tahu apakah pekerjaannya tetap sama seperti saat masih di DKI. Namun ia memprediksi pekerjaannya tak jauh berbeda dengan yang ada saat ini.

"‎Sebenarnya sih‎, dulu sih pengalaman di sini. Sama juga. Ajudan itukan menyiapkan seluruh keperluan bapak. Masa transisi ke Polri ke Paspampres saja kegiatan saya tetap begini aja. Jadi sama aja. Nanti di rumah, di istana saya rasa sama aja sih," ucap dia.

Ia pun mengatakan, sebagai seorang PNS, dirinya merasa bangga diminta oleh Jokowi untuk membantunya menjalankan tugas kepresidenan. Namun, ia mengaku karena baru pertama kali bertugas ke istana, dirinya membutuhkan penyesuaian lebih dulu selama beberapa minggu.

"Yang penting, kalau misalnya beda harus cepat beradaptasi, menyesuaikan secara maksimal," kata dia.

‎Terkait status kepegawaiannya, Dista mengatakan, khusus untuk dirinya dan Haris Hutajulu, status kepegawaian keduanya masih sebagai pegawai Pemprov DKI. Di Istana Kepresidenan, diirinya dan Haris menjadi pegawai titipan Pemprov DKI yang bekerja di Istana.

"Saya pegawai titipan Pemprov DKI jatuhnya. Karena  dititipin. Kalau bapak (Jokowi), habis masa jabatannya sebagai presiden, dan tidak lagi menjabat presiden, saya kembali lagi ke Pemprov DKI," kata dia. (Ans) 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi