Sukses

Istirahat, SBY Tak Ingin Diekpose Media Seminggu ke Depan

SBY memilih beristirahat di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor setelah masa jabatannya sebagai presiden berakhir.

Liputan6.com, Bogor - Satu hari setelah masa jabatannya sebagai presiden berakhir, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilih beristirahat di kediamannya di Puri Cikeas, Desa Nagrak, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.

Selain itu, menurut fotografer pribadi SBY dan keluarga, Anung Anindito, Presiden ke-6 RI itu  meminta agar dirinya tidak ingin diekpose media selama 1 minggu ke depan.

"Bapak (SBY) belum mau diekspose media dulu untuk seminggu ini. Katanya mau istirahat. Tadi juga saya izin foto tapi beliau nggak mau," kata Anung saat berbincang dengan Liputan6.com di Bogor, Selasa (21/12/2014).

Dia menjelaskan, SBY dan Ani Yudhoyono ingin beristirahat, sehingga tidak adak kegiatan apa pun dalam sepekan ke depan. Pagi ini, SBY sedang santai di teras sambil membaca koran dan minum kopi. Namun SBY menolak untuk difoto.

"Hari ini nggak ada kegiatan internal. Tadi pagi Bapak (SBY) habis makan langsung tidur," ungkap SBY.

Anung menceritakan, selama sebulan terakhir sebelum diganti, jadwal kegiatan SBY sangat padat. Untuk itu, Ketua Umum Demokrat itu ingin beristirahat total di rumahnya sambil berkumpul bersama keluarga.

SBY menjabat sebagai Presiden Indonesia dalam 2 kali masa jabatan, yakni 2004-2009 dan 2009-2014. Selama 10 tahun memimpin Indonesia, mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berhasil mencatatkan sejumlah prestasi di berbagai bidang termasuk ekonomi. Salah satu prestasi SBY yang paling menonjol adalah meningkatkan pendapatan per kapita rakyat Indonesia hingga tiga kali lipat selama dirinya duduk di kursi tertinggi pemerintahan.

Pada 2004, saat SBY pertama kali menjabat sebagai presiden, pendapatan per kapita rakyat Indonesia tercatat berjumlah US$ 1.121. Di akhir 2013, pendapatan per kapita masyarakat Indonesia meningkat hingga tiga kali lipat menjadi US$ 3.475.

Di tangan SBY, Indonesia juga berhasil menjadi anggota G20 atau kelompok negara ekonomi maju dan berkembang utama dunia. Posisi Indonesia di peta perekonomian dunia juga sudah diakui di mata global dan terjadi di masa pemerintahan SBY. Dengan begitu, Indonesia mampu duduk bersama dengan negara-negara maju di panggung perekonomian dunia. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini