Sukses

Baru 2 Hari Menjabat, JK Diminta Jadi 'Juru Damai' di Thailand

Tanpa basa-basi, wakil Deputi PM Thailand minta JK menjadi penengah untuk mengatasi konflik wilayah selatan Negeri Gajah Putih.

Liputan6.com, Jakarta - Konflik sektarian atau diskriminasi terhadap suatu kelompok karena perbedaan, terjadi di Pattani, Thailand bagian selatan. Baru hari pertama kerja, Deputi Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Thailand General Tanasak Patimapragorn langsung meminta tolong pada Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK).

"Khususnya Thailand mereka minta bantuan dan pengalaman Indonesia untuk atasi konflik Thailand Selatan itu," kata JK di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (21/10/2014).

Tanasak bahkan akan mengundang JK langsung ke Thailand untuk melihat situasi terakhir dan meminta dikirim sebuah tim khusus ke Jakarta untuk mencari solusi dari JK.

"Sekarang dia (Tanasak) bilang akan mengundang saya ke situ (Thailand) dan mereka akan kirim tim ke Jakarta juga untuk bicara mengenai penyelesaian konflik," imbuhnya.

Deputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang Politik Dewi Fortuna menambahkan Thailand sama sekali tak basa-basi dalam pertemuan tersebut dan langsung meminta pertolongan. Alasannya, JK sudah berpengalaman menyelesaikan konflik serupa. Misalnya saja konflik Poso yang JK turun tangan langsung menyelesaikan.

"JK punya pengalaman selesaikan konflik di Poso, Malino, jadi bukan karena dia sebagai Wapres, tapi karena berpengalaman," imbuhnya.

Dewi juga mengatakan Thailand merasa perlu belajar banyak dari Indonesia. Beberapa waktu lalu, Negara Gajah Putih itu sempat terjadi huru-hara nasional, bahkan militer pun sampai bertindak. Hal itu diakui pihak Thailand mirip saat Indonesia di masa 1965.

"Ada ancaman pecahnya perang saudara, sehingga perlu menstabilkan situasi, menjamin perekonomian agar tidak terganggu. Bahkan, Thailand sedang persiapkan diri untuk adakn pemilu lagi dalam setahun. Dan mereka minta Indonesia dukung. Pak JK katakan sesama negara tetangga akan saling dukung," tandas Dewi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini