Sukses

SBY Kini Jadi Mantan Presiden

Setelah 2 periode, Presiden SBY telah mengabdikan dirinya sebagai Presiden ke-6 RI.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kini memiliki presiden baru. Jokowi-JK telah resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019. SBY pun kini menyandang status mantan presiden.

Setelah 2 periode, Presiden SBY telah mengabdikan dirinya sebagai Presiden ke-6 RI. Selama 10 tahun itu, banyak prestasi yang telah ditorehkan SBY.

Usai Jokowi menandatangani berita acara pelantikan sebagai Presiden, SBY pun menyerahkan kursi kepresidenan yang sebelumnya ia diduduki kepada Jokowi. Secara simbolis, SBY telah meletakan jabatannya sebagai Presiden RI.

"Indah... Luar biasa..." ucap Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam prosesi Pelantikan Jokowi-JK sebagai Presiden-Wapres RI di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Senin (20/10/2014).

Selama 10 tahun memimpin Indonesia, mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berhasil mencatatkan sejumlah prestasi di berbagai bidang termasuk ekonomi. Salah satu prestasi SBY yang paling menonjol adalah meningkatkan pendapatan per kapita rakyat Indonesia hingga tiga kali lipat selama dirinya duduk di kursi tertinggi pemerintahan.

Pada 2004, saat SBY pertama kali menjabat sebagai presiden, pendapatan per kapita rakyat Indonesia tercatat berjumlah US$ 1.121. Di akhir 2013, pendapatan per kapita masyarakat Indonesia meningkat hingga tiga kali lipat menjadi US$ 3.475.

Di tangan SBY, Indonesia juga berhasil menjadi anggota G20 atau kelompok negara ekonomi maju dan berkembang utama dunia.

"Masuknya Indonesia ke dalam anggota G20 berarti Indonesia telah diakui sebagai kekuatan ekonomi global," kata Ketua MPR Zulkifli Hasan saat Pelantikan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) sebagai Presiden dan Wapres RI di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (20/10/2014).

Posisi Indonesia di peta perekonomian dunia juga sudah diakui di mata global dan terjadi di masa pemerintahan SBY. Dengan begitu, Indonesia mampu duduk bersama dengan negara-negara maju di panggung perekonomian dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini