Sukses

Debat Capres Dihentikan Gara-gara Presiden Brasil Mendadak Pusing

Karena sakit kepalanya tak tertahankan lagi, Bu Presiden yang maju lagi jadi capres Brasil sampai meminta izin untuk duduk.

Liputan6.com, Brasilia - Kejadian mengejutkan terjadi saat debat calon presiden Brasil berlangsung. Debat tersebut harus dihentikan sementara waktu akibat Presiden Dilma Rousseff -- yang juga maju sebagai kandidat --mengaku pusing.

Diduga kuat, sakit kepala yang diderita Rousseff terjadi akibat tensi debat yang sangat tinggi antara dirinya dan sang penantang, Aecio Neves. Dalam debat itu, karena sakit kepalanya tak tertahankan lagi, Rousseff sampai meminta izin untuk duduk.

Kepada moderator dia mengaku tidak enak badan. Bu Presiden bahkan harus dibantu oleh seorang reporter untuk duduk. Untungnya, kejadian tersebut tidak berlangsung lama.

Kondisi Rousseff kembali pulih setelah beristirahat sebentar dan minum air. Dia pun berhasil menyelesaikan debat dalam kondisi badan yang lebih baik. Demikian dilansir dari Reuters, Jumat (17/10/2014).

Kesehatan Rousseff menjadi salah satu sorotan besar di Brasil. Kondisinya tersebut mulai diperbincangkan pada 2009.

Ketika itu Rousseff didiagnosa terserang limfoma. Setelah berhasil menyembuhkan penyakitntya, Rousseff ternyata juga terkena penyakit diabetes, hipotiroidisme dan tekanan darah tinggi.

Sempat mereda, pada 2012 masalah yang sama kembali naik kepermukaan. Rousseff diketahui menderita sakit  pneumonia. Penyakit tersebut menyebabkan  pemimpin yang menjabat sejak  sejak 1 Januari 2011 itu harus istirahat dalam waktu yang panjang.

Sebelumnya, Dilma Rousseff unggul dalam pemungutan suara pada hari Minggu 5 Oktober. "Dengan hampir 88% suara yang telah dihitung, Rousseff mengantongi 40,68% suara," demikian pengumuman Mahkamah Agung Pemilu Brasil sepeti dimuat CNN.

Sementara Aecio Neves berada di tempat kedua dengan 34,71%. Dan Marina Silva berada di tempat ketiga dengan 20.99%.

Kini Rousseff harus berhadapan dengan Aecio Neves dalam Pilpres Brasil putaran kedua. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini