Sukses

Pembakaran Terus Dilakukan, Kabut Asap Tak Kunjung Hilang

Titik Api terus mengepung meski upaya pemadaman terus dilakukan. Kabut asap pun masih belum bisa diredam.

Liputan6.com, Pontianak - Kabut asap masih mengepung wilayah Sumatera dan Kalimantan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, titik api atau hotspot di 2 pulau tersebut tak ada matinya meski upaya pemadaman dan penegakan hukum terus dilakukan.

"Tapi pembakaran masih terus dilakukan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Minggu (12/10/2014).

Menurut Sutopo, berdasarkan satelit Terra dan Aqua dari BMKG pukul 05.00 WIB tadi, tercatat 153 titik api di Sumatera. Jumlah itu, yakni Sumsel 144, Riau 3, Jambi 3, Kepri 2, dan Aceh 1.

"Data ini belum seluruhnya hotspot terpantau. Karena satelit Modis baru akan melintas Sumatera pukul 16.00 WIB nanti. Artinya hotspot yang ada lebih dari data tersebut," tutur Sutopo.

Sutopo menjelaskan, jarak pandang di Pekanbaru pada pukul 07.00 WIB tercatat 500 meter, Rengat 50 meter, Dumai 1 kilometer dan Pelalawan 500 meter. "Semua terhalang oleh asap," kata Sutopo.

Kondisi demikian, lanjut Sutopo, menyebabkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) mencapai 240 pada pukul 07.00 WIB. Angka itu mengindikasikan kualitas udara yang sangat tidak sehat.

Hal yang sama juga terjadi di Rumbai dengan angka ISPU 251, Minas 176, Dumai 148, Bangko 127, Libo 399, dan Petapahan 136. Dimana angka ISPU 0-50 mengindikasikan kualitas baik, 51-100 sedang, 101-199 tidak sehat, 200-299 sangat tidak sehat, dan  >300 berbahaya.

Angin, sambung dia, secara umum berembus dari tenggara-barat menuju ke barat laut-utara dengan kecepatan 05-15 knot. Sehingga, ujar Sutopo, tidak tidak akan menyebar ke Singapore.

Di Kalimantan, kata Sutopo, hotspot juga masih banyak terjadi. Berdasarkan pantauan satelit Modis pada 11 Oktober 2014 pukul 16.00 WIB, titik api di Kalbar mencapai 26, Kalteng 220 (Kotim 68, Kapuas 3, Barito Sel 3, Sukamara 11, Seruyan 42, Katingan 51, Pulang Pisau 22, Palangkaraya 20), Kalsel 61, dan Kaltim 50.

Sutopo menuturkan, ribuan kali helikopter sudah melakukan pengeboman air dari udara. Ribuan petugas juga sudah dikerahkan untuk memadamkan api.

"Perlu kerja sama semua pihak termasuk masyarakat agar semua bisa mencegah pembakaran (dan kabut asap)," tandas Sutopo. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini